Pertanianku — Ikan tuna merupakan ikan kaya akan gizi. Kandungan protein di dalam ikan tuna cukup tinggi sehingga ikan ini termasuk ikan laut yang sering diburu di berbagai negara. Selain itu, harga jual ikan ini terbilang tinggi. Ada beberapa fakta menarik ikan yang kaya gizi ini, simak ulasannya di bawah ini.

Nilai jual yang tinggi
Ikan tuna menjadi salah satu komoditas perikanan tangkap yang disukai di Indonesia dan di beberapa negara lainnya. Produksi Indonesia terbilang cukup tinggi, bahkan bisa menyumbang 16 persen dari produksi tuna di dunia. Jenis tuna yang paling sering ditangkap di Indonesia adalah madidihang dan cakalang. Nilai jual ikan ini terbilang cukup tinggi, bahkan nilai ekspornya dapat mencapai USD 500 juta atau setara Rp67 triliun.
Perenang yang andal
Tuna merupakan perenang yang andal dan mampu berenang dengan kecepatan tinggi dibanding jenis ikan lainnya. Kecepatan renang tuna bisa mencapai 77 km per jam, bahkan sempat ditemui beberapa tuna yang berenang dengan kecepatan yang lebih dari itu.
Dagingnya berwarna merah muda
Jika pada umumnya daging ikan berwarna putih, tapi tidak dengan tuna. Daging tuna berwarna merah muda hingga merah tua. Kondisi warna pada daging tuna disebabkan oleh kandungan myoglobin yang cukup tinggi.
Bisa hidup di perairan yang dingin
Beberapa jenis tuna, seperti tuna sirip biru Atlantik (Thunnus thynnus) memiliki kemampuan untuk menaikkan suhu darahnya menjadi lebih tinggi dari suhu air dengan aktivitas otot. Oleh karena itu, tuna sirip biru mampu bertahan di perairan yang lebih dingin dan di kondisi perairan yang sangat beragam. Tuna sirip biru bisa mempertahankan suhu tubuhnya di tingkat 24—35°C di dalam air yang bersuhu 6°C.
Sebagian besar jenis tuna berada di Indonesia
Mayoritas jenis tuna yang ada di dunia berada di Indonesia. Hal ini karena letak geografis Negara Indonesia yang strategis, diapit oleh dua samudera besar, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Namun, sayangnya di Indonesia masih marak pencurian ikan dan penangkapan secara besar-besaran sehingga menyebabkan populasi tuna di Indonesia terancam.