Pertanianku – Mendengar kata ‘sayuran baby’, mungkin yang terlintas di pikiran Anda adalah baby carrot atau baby corn. Sebenarnya, ada banyak sayuran yang kini diproduksi dalam ukuran kecil, seperti brokoli dan bit.
Bagaimana cara sayuran baby ditumbuhkan? Selain bentuknya, apa perbedaan mendasar sayuran mungil ini dengan sayur pada umumnya? Dilansir dari The Huffington Post, berikut fakta-fakta sayuran baby yang perlu diketahui.
- Dibudidayakan dengan tiga cara
Sayuran baby diperoleh dengan tiga cara. Cara pertama dengan memanen kultivar sayuran sebelum benar-benar dewasa, misalnya baby corn. Cara kedua dengan mengembangkan kultivar sayuran yang secara genetik akan menghasilkan sayur berukuran mungil, misalnya baby tomato dan baby carrot. Cara ketiga adalah lewat hasil panen sekunder yang biasanya memang berukuran lebih kecil daripada panen primer, seperti baby brokoli.
- Awalnya hanya digunakan sebagai hiasan
Pada mulanya sayuran baby dibudidayakan untuk hiasan suatu hidangan. Sayuran dan buah berukuran mungil dinilai ideal untuk menghasilkan masakan yang sedap dipandang. Biasanya sayuran seperti ini disajikan dalam bentuk garnish (hiasan), atau campuran salad.
- Baby carrot bukan baby–cut carrot
Kita sering salah membedakan baby carrot dan baby-cut carrot. Baby carrot adalah kultivar wortel yang memang berukuran kecil. Sementara itu, baby-cut carrot adalah wortel biasa yang dipotong dan dikupas hingga menyerupai baby carrot. Biasanya wortel yang cacat bentuknya diproses ulang dengan cara ini agar tetap bisa dipasarkan.
- Lebih manis dan tidak langu
Sayuran baby sering diberikan kepada bayi dan anak-anak karena rasanya yang lebih ringan. Umumnya baby carrot, baby corn, dan baby brokoli memiliki cita rasa yang lebih manis dan tidak langu seperti sayuran biasa.
- Kandungan nutrisi tak jauh berbeda
Sayuran baby memiliki kandungan nutrisi yang relatif sama dengan sayuran biasa, hanya saja persentasenya lebih kecil.
- Kurang tahan lama dibandingkan sayuran biasa
Sayuran biasa lebih tahan terhadap perubahan suhu. Sementara itu, sayuran baby lebih mudah membusuk atau berubah warna. Untuk itu, biasanya sayuran baby dikemas dengan sedikit tambahan air dan harus disimpan dalam suhu yang tepat.
- Direndam chlorine untuk membunuh bakteri
Sayuran baby biasanya direndam dalam larutan chlorine dan air terlebih dahulu. Tujuannya untuk membunuh kuman dan bakteri di permukaan sayuran. Namun, pencucian ini dinilai tak membahayakan oleh Food and Drug Administration. Konsentrasi chlorine yang digunakan jauh di bawah ambang batas kewajaran.
Itulah beberapa fakta penting tentang sayuran baby yang perlu Anda ketahui.