Pertanianku – Ayam kapas merupakan salah satu ayam hias yang sangat unik. Ayam ini memiliki bulu halus seperti kapas dan berwarna putih yang membuatnya sangat berbeda dengan ayam jenis lainnya.
Ayam ini mempunyai karakter yang sangat unik. Ayam ini dipercaya berasal dari Cina yang disebarluaskan oleh Marcopolo ke berbagai negara di Eropa. Ayam unik satu ini memliki folikel bulu tidak melekat satu dengan lainnya sehingga ayam ini tampak seperti kapas atau sutra. Saking lembutnya bulu tersebut hingga ada yang beranggapan bahwa ayam kapas merupakan hasil silangan antara ayam dan kelinci. Oleh karena itu, ayam ini disebut juga sebagai ayam kelinci karena berbulu lembut seperti kelinci.
Ayam jenis ini termasuk jenis ayam petelur yang cukup produktif. Dalam setahun ayam betina ini bisa menghasilkan telur lebih dari 200 butir dengan berat rata-rata 32,9 gram. Dengan produksi telur yang lumayan besar ini, ayam kapas cocok dijadikan sebagai ayam kampung petelur. Ini karena karakter daging dan telurnya juga mirip ayam kampung. Namun, ayam ini juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Berikut penjelasannya.
Kelebihan ayam kapas:
- Memiliki daya tahan tubuh yang tinggi sehingga tahan terhadap penyakit.
- Gampang beradaptasi dengan lingkungan baru.
- Mempunyai warna bulu putih halus seperti kapas.
- Memiliki jambul di kepalanya, baik jantan maupun betina.
- Konsumsi pakan relatif sedikit antara 80—90 gram.
- Daya tetas telurnya lumayan baik.
Kekurangan ayam kapas:
- Warna dagingnya hitam jadi jarang yang suka.
- Warna bulunya hanya putih.
- Harga bibitannya lumayan mahal.
- Peminatnya hanya sedikit.
Itulah beberapa fakta menarik seputar si putih ayam kapas. Tertarik memeliharanya?
