Fakta Tentang Pare

 

 

Pertanianku – Pare berasal dari India. Buah pare bentuknya bulat memanjang dengan 8—10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8—30 cm, rasanya pahit, berwarna hijau, bila matang menjadi oranye yang pecah dengan tiga katup. Memiliki biji banyak, berwarna cokelat kekuningan, bentuknya pipih memanjang, dan keras. Pare yang belum matang rasanya pahit.

Fakta Tentang Pare

Pare merupakan sayuran populer di Cina (dengan nama ku gua), Taiwan, Vietnam, India, dan Filipina. Pare biasanya dimasak sebelum dimakan. Pare selalu digunakan sebagai obat, di negara mana pun pare tumbuh. Pengobat tradisional dari Amazon sampai penyembuh Ayurvedic menggunakan pare untuk pengobatan diabetes melitus. Kandungan vitamin C dan zat besi pada pare cukup tinggi. Bagian yang dikonsumsi yakni buah yang belum masak, daun, dan biji.

  • Kandungan Nutrisi dan Zat Berkhasiat

Buah pare mengandung fixed oil, senyawa menyerupai protein insulin (polipeptida P atau insulin sayuran), glikosida (momordin dan charantin), alkaloid (momordicine), elasterol, hydroxytryptamine, asam folat, vitamin (C, A, B1, B12, E), mineral (zink, kalium, kalsium, magnesium, zat besi, fosfor, mangan, tembaga), pantothenic acid, lutein, likopen, dan serat. Peptida yang menyerupai insulin dapat menurunkan kadar glukosa di darah dan urin. Cara kerja protein yang menyerupai insulin dalam menurunkan kadar glukosa darah tidak melalui peningkatan keluarnya insulin oleh sel beta pankreas. Zat aktif charantin lebih poten (kuat) dalam menurunkan kadar glukosa darah daripada tolbutamid.

Daun pare mengandung momordicine, momordin, charantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, vitamin (A dan C), dan lemak terdiri dari asam oleat, asam linoleat, asam stearat, dan L. oleostearat.

Adapun biji pare mengandung momordicine dan MAP30.

 

Sumber: Buku Fakta Ilmiah Buah dan Sayur