Fakta Unik Sidat, Komoditas Mahal yang Sulit Dibudidayakan

Pertanianku — Sidat sering kali disangka belut, padahal kedua biota air tawar ini berbeda. Ikan sidat memiliki sirip yang mirip seperti telinga di dekat kepala. Sebagai komoditas yang bernilai tinggi, baik di pasar domestik maupun impor, budidaya sidat menjadi salah satu peluang usaha menjanjikan. Sidat memiliki banyak keunikan yang menarik untuk dibahas. Berikut ini beberapa fakta unik sidat.

fakta unik sidat
Foto: Pertanianku

Senang bersembunyi

Ikan sidat termasuk biota yang senang bersembunyi. Di habitat aslinya, sidat bersembunyi di rumpun-rumpun eceng gondok yang memenuhi permukaan air. Oleh karena itu, pembudidaya perlu memberikan beberapa rumpun eceng gondok yang dibingkai dengan bambu.

Tidak menyukai cahaya

Di alam, sidat kerap berlindung di bawah potongan pohon pada siang hari. Di area budidaya, sidat dapat berlindung pada panggung bambu yang dibangun di tepi kolam. Area tersebut sering digunakan sidat yang ingin beristirahat pada siang hari.

Rintangan budidaya sidat

Budidaya sidat memang menggiurkan, tetapi usaha ini terbilang cukup sulit. Ada berbagai rintangan yang perlu dihadapi oleh pembudidaya mulai dari pencarian bibit hingga pemasaran. Namun, dengan perhitungan yang matang dan bekal wawasan budidaya sidat, pembudidaya tetap bisa mendapatkan keuntungan.

Hidup di air tawar, tetapi memijah di laut

Sidat lebih banyak menghabiskan hidupnya di perairan tawar. Namun, ketika akan memijah, ikan ini akan pindah ke laut. Sidat baru kembali ke perairan tawar saat sudah dewasa. Telur-telur sidat akan mengapung di laut. Larva sidat akan hidup sebagai plankton di air laut. Selanjutnya, larva akan terbawa oleh arus samudera hingga mendekati arah pantai.

Terancam masuk daftar Appendix II

Indonesia termasuk 10 besar dunia pengekspor sidat dengan kualitas terbaik. Permintaannya terbilang cukup tinggi dan berdatangan dari beberapa negara. Namun, sayangnya, hal ini justru menyebabkan penangkapan berlebihan. Apabila kondisi ini tidak dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin sidat Indonesia bernasib sama seperti sidat asal Eropa yang sudah masuk daftar Appendix II.

Keong mas dapat menjadi sumber protein bagi sidat

Pakan sidat memerlukan protein minimal 40 persen. Anda bisa memanfaatkan daging keong mas yang dihaluskan untuk memenuhi kebutuhan protein sidat. Selama ini keong mas dianggap sebagai hama padi yang meresahkan.