Pertanianku — Saat ini ada banyak jenis sapi yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk digemukkan. Namun, tidak semua jenis sapi tersebut cocok untuk dijadikan usaha penggemukan. Anda harus memerhatikan beberapa faktor eksternal ini yang akan berpengaruh langsung terhadap usaha penggemukan sapi.
Jumlah populasi
Pada dasarnya, semakin tinggi populasi jenis sapi akan semakin mudah untuk mendapatkan jenis ternak tersebut. Hal tersebut tentu saja akan memudahkan Anda untuk mencari bakalan yang sudah terbukti berkualitas serta disukai oleh masyarakat. Hingga saat ini ada dua jenis sapi yang paling sering digunakan karena populasinya tinggi, yaitu sapi ongole dan sapi bali.
Namun, saat ini sudah banyak jenis sapi campuran yang merupakan hasil perkawinan dari sapi lokal dengan sapi impor.
Pertambahan populasi
Pertambahan populasi akan memengaruhi langsung bakalan yang bisa Anda dapatkan. Jika jenis sapi tersebut mengalami penurunan penambahan jumlah populasi, hal tersebut akan menyulitkan Anda untuk mendapatkan bakalan yang bisa digemukkan.
Penyebaran
Meskipun populasi suatu jenis sapi terbilang cukup tinggi, jika tidak tersebar secara merata ke seluruh daerah juga akan menyulitkan Anda untuk mendapatkan bakalan yang akan digemukkan, terutama pada daerah-daerah yang berada jauh dari lokasi penyebaran. Oleh karena itu, penyebaran merupakan salah satu faktor penentu tingkat prospektivitas suatu jenis sapi yang akan digunakan sebagai bakalan.
Seperti sapi bali, jenis sapi tersebut sudah hampir tersebar merata di Pulau Jawa, Sumatera, dan beberapa pulau lainnya, meskipun pusat penyebarannya ada di Pulau Bali.
Produksi karkas
Produksi karkas sapi akan bergantung pada bobot badan dan persentase karkas. Penentuan harga jual sapi akan bergantung pada produksi bobot karkas. Semakin tinggi produksi karkas, akan semakin tinggi pula harga jualnya.
Efisiensi pakan
Efisiensi pakan dapat ditentukan dari konversi pakan atau jumlah pakan yang dikonsumsi untuk mencapai pertambahan 1 kg bobot badan. Efisiensi pakan akan sangat berpengaruh terhadap modal produksi yang harus Anda keluarkan. Jangan sampai modal pakan yang dikeluarkan tidak sebanding dengan bobot yang didapatkan.