Faktor-Faktor yang Dapat Memicu Penyakit Kelinci

Pertanianku — Kelinci termasuk hewan yang memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi, terutama mulai dari saat dilahirkan hingga masa penyapihan. Kematian tersebut paling sering disebabkan oleh penyakit kelinci yang muncul dari banyak faktor, mulai dari kondisi kelinci itu sendiri hinga cara pemeliharaan yang salah. Berikut ini beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit pada kelinci.

penyakit kelinci
foto: pixabay

Manajemen pemeliharaan yang salah

Sanitasi kurang bagus, mulai dari kandang, lingkungan kandang, kelinci yang berada di dalam kandang, hingga seluruh peralatan yang digunakan. Kesalahan selanjutnya yang sering dilakukan ialah pemberian pakan yang diberikan berkualitas jelek. Volume/jumlah pakan yang diberikan kurang. Kesalahan tersebut dapat menyebabkan kelinci kekurangan zat nutrisi (protein, vitamin, atau mineral).

Tak hanya pakan, pemberian air minum juga perlu diperhatikan. Air minum yang diberikan kotor atau kurang dapat memicu munculnya penyakit. Penyakit juga bisa tertular dari kelinci lain yang menderita sakit dan perubahan cuaca.

Sifat kanibal pada kelinci

Kelinci secara alamiah memiliki sifat kanibal yang dapat menyebabkan penyakit. Dari 100 ekor kelinci, sebenarnya yang kanibal hanya 1—2 ekor. Namun, jika tidak diwaspadai, kelinci yang kanibal akan menularkan karakternya kepada kelinci lain, bahkan mewariskan tingkah lakunya itu.

Contoh perilaku kanibal adalah cakar-cakaran atau berkelahi. Hal ini akan mengakibatkan kelinci terluka. Bermula dari luka inilah, penyakit tetanus muncul. Apalagi, jika didukung dengan kondisi sanitasi kandang yang kurang bersih. Untuk menghindari kanibal, segera pisahkan atau karantinakan kelinci yang kanibal dalam kandang khusus.

Induk yang tidak mau menyusui

Induk yang masih di bawah umur seringkali tidak mau menyusui anaknya. Hal ini bersifat alamiah karena induk masih belum memiliki sifat keindukan. Oleh karena itu, peternak tidak boleh memaksakan perkawinan pada induk yang masih belum cukup umur karena dapat menimbulkan efek yang tidak baik terhadap induk dan anak yang dihasilkan.

Akibatnya, anakan kelinci tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Kondisi kekurangan nutrisi bisa memicu munculnya berbagai penyakit, misalnya radang paru, kembung, cacingan.