Pertanianku — Bahan organik harus melewati proses fermentasi terleibh dahulu agar dapat digunakan oleh tanaman karena perbandingan C/N dalam bahan tersebut relatif tinggi atau tidak sama dengan C/N tanah. Proses pembuatan kompos terbilang mudah, tetapi memerlukan ketelitian dan kesabaran agar berhasil mendapatkan kompos yang matang sempurna.
Agar proses pembuatan kompos yang Anda lakukan berjalan lancar, perhatikan beberapa hal di bawah ini terlebih dahulu.
Kadar air
Kadar air harus dipertahankan sekitar 60 persen. Kadar air yang terlalu rendah di bawah 60 persen dapat menyebabkan bakteri tidak bekerja, sedangkan jika lebih tinggi dari 60 persen dapat menyebabkan kondisi anaerob. Kadar air dapat dipertahankan dengan meremas bahan. Kondisi tersebut dicirikan dengan bahan yang terasa basah bila diremas tetapi tidak mengeluarkan air.
Aerasi
Kompos yang difermentasikan secara aerob membutuhkan suplai oksigen yang cukup di dalam tumpukan bahan. Jika suplai oksigen terganggu, proses dekomposisi bahan tidak bisa berjalan lancar. Agar tidak kekurangan oksigen, Anda harus membalik tumpukan bahan kompos minimal seminggu sekali atau mengembuskan udara menggunakan kompresor.
Suhu
Selama proses pengomposan berjalan, suhu harus dijaga sekitar 60°C selama tiga minggu. Pada suhu tersebut, bakteri dapat bekerja cepat, terjadinya proses penurunan C/N rasio, dan bakteri patogen ataupun biji gulma mati. Semakin rendah nilai C/N bahan, waktu yang diperlukan unutk pengomposan akan semakin singkat.
Ukuran bahan
Semakin kecil ukuran bahan yang digunakan, semakin cepat proses pengomposan. Hal ini terkait dengan luas bahan yang bersentuhan langsung dengan bakteri. Oleh karena itu, bahan yang akan dikomposkan harus dicacah terlebih dahulu. Untuk bahan keras perlu dicacah hingga berukuran 0,5—1 cm, sedangkan bahan yang tidak keras dapat dicacah dengan ukuran 5 cm.
Komposisi bahan
Waktu yang dibutuhkan untuk pengomposan sangat bergantung pada komposisi bahan yang digunakan. Bahan organik yang berasal dari tanaman jauh lebih cepat dibanding kotoran hewan.
Jumlah mikroorganisme
Mikroorganisme yang dibutuhkan untuk pengomposan antara lain bakteri, fungi, Actinomycetes, dan protozoa. Semakin banyak jumlah mikroorganisme yang digunakan, proses pengomposan akan berjalan lebih cepat.