Pertanianku — Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan miselium jamur, baik faktor fisik, kimia maupun biologis. Faktor-faktor tersebut dirinci lagi menjadi suhu, kelembapan, kandungan air, ukuran partikel, pH, oksigen, karbon dioksida, viabilitas kultur jamur, serta jumlah kontaminan atau organisme yang tidak dikehendaki yang berada dalam media pertumbuhan jamur.
Miselium jamur tiram akan tumbuh optimal pada kandungan air sebesar 67—75 persen dengan suhu lingkungan sebesar 25ºC. Kelembapan udara yang dibutuhkan adalah 85—95 persen, kandungan pH 5,5—6,5. Selama masa pertumbuhan miselium, akan terjadi perubahan pH pada media tanam.
Perubahan pH terjadi akibat proses perombakan lignoselulosa dan senyawa organik lain sehingga menghasilkan senyawa asam-asam organik. Untuk menjaga kestabilan pH media, Anda perlu menambahkan kapur (CaCo3) pada media tanam agar pH tetap berada pada kondisi yang optimum.
Pertumbuhan miselium akan berlangsung dalam kondisi semi-anaerob sehinggga membutuhkan oksigen meskipun dalam kadar yang rendah. Kadar oksigen yang rendah dalam nutrien dapat meningkatkan produksi miselium. Oleh karena itu, pada bagian atas baglog atau media pertumbuhan dilubangi serta diikat rapat-rapat dengan cincin dan kapas.
Bagian lubang berfungsi untuk memasukkan bibit sekaligus memberikan aerasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium. Selain oksigen, pertumbuhan juga sangat dipengaruhi oleh kadar gas karbon dioksida. Pertumbuhan akan berjalan dengan optimal pada konsentrasi gas karbon dioksida dengan tinggi di udara 22—28 persen.
Jamur cukup toleran tehadap kandungan karbon dioksida yang berada di sekitar lingkungan pertumbuhan. Namun, pertumbuhannya akan terhambat jika kadar karbon dioksida di udara melebihi 37,5 persen.
Faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan miselium jamur pada media tanam adalah viabilitas (daya hidup) kultur jamur. Berdasarkan penelitan yang telah dilakukan, pertumbuhan kultur jamur pada media padi menggunakan jamur yang sudah berulang kali dipindahkan dari media PDA akan menghasilkan kualitas bibit jamur yang buruk.
Hal tersebut disebabkan glukosa yang berada dalam media PDA menyebabkan penurunan aktivitas untuk menghasikan nutrien. Anda harus melakukan isolasi kultur spora tunggal untuk menjaga viabilitas miselium sehinga dapat menghindari kualitas bibit yang buruk.
Faktor terakhir yang harus Anda perhatikan adalah kontaminasi. Untuk memperlancar pertumbuhan miselium, media tanam tidak boleh terdapat kontaminasi sehingga harus disterilkan terlebih dahulu.