Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pasar Benih Kakao

Pertanianku – Kebutuhan dan ketersediaan benih kakao akhirnya bertemu di pasar benih. Pasar benih tersebut sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, pertimbangan ekonomis, serta harga biji dan benih kakao.

Yang Mempengaruhi Pasar Benih Kakao

  1. Pembangunan perkebunan kakao

Kebutuhan benih kakao dari program pembangunan perkebunan kakao oleh pemerintah merupakan pasar utama. Adapun permintaannya melalui berbagai pola, di antaranya Perusahaan Inti Rakyat (PIR), Unit Pelayanan Pengembangan (UPP), Pengembangan Perkebunan Wilayah Khusus (P2WK), dan Revitalisasi Perkebunan.

  1. Harga biji kering kakao

Umumnya harga komoditas perkebunan yang mengikuti kebutuhan pokok pekebun akan meningkatkan minat petani untuk melakukan perbaikan dan pengembangan kebun. Bahkan, kondisi tersebut dapat meningkatkan minat untuk membangun kebun oleh petani lainnya.

Harga biji kering kakao tergolong relatif tinggi. Hal tersebut akan mendorong petani untuk menanam kakao dan meningkatkan permintaan pasar benih kakao. Meskipun peningkatan pasar benih kakao dari petani tidak sebanyak program pembangunan perkebunan kakao rakyat oleh pemerintah, tetap menambah pasar benih kakao.

  1. Harga benih kakao

Salah satu faktor yang mendukung prospek benih kakao masih baik adalah harga benih kakao masih terjangkau oleh konsumen sekaligus masih memberi keuntungan bagi produsen Perbandingan harga biji kakao kering per kg pada tahun 2002 (ratarata Rp8.948,00) terhadap harga benih kakao per butir (Rp200,00) adalah sekitar 45 (Rp8.948,00/Rp200,00). Artinya, petani dapat membeli 45 butir benih dari penjualan biji kakao kering 1 kg. Jika tahun 2007 harga biji kakao kering per 1 kg rata-rata Rp11.000,00 dan harga benih kakao per butir Rp400,00, perbandingan harga biji dan benih menjadi sekitar 27,5 (Rp11.000,00/Rp400,00). Artinya, petani dapat membeli 27—28 butirbenih kakao dari hasil penjualan biji kakao kering sebanyak 1 kg.

  1. Penghijauan kawasan/wilayah

Tanaman kakao digunakan sebagai tanaman tahunan produktif di kawasan atau daerah aliran sungai dan kawasan hutan masyarakat oleh rakyat. Dengan demikian, permintaan benih kakao akan meningkat. Permintaan benih kakao dari penghijauan kawasan/wilayah tersebut akan lebih besar apabila memperoleh bantuan dana dari pemerintah melalui Kementerian Kehutanan berupa program penghijauan daerah aliran sungai atau hutan kemasyarakatan.

  1. Diversifikasi usaha tani

Pekebun berusaha memanfaatkan lahan kebun atau pekarangan yang dimiliki dengan menanami tanaman kakao secara tumpang sari di antara tanaman kelapa, cengkih, atau lainnya. Usaha penanaman kakao tersebut dikenal dengan nama sistem tumpang sari atau diversifikasi usaha tani.

Sumber: Buku Menghasilkan Benih dan Bibit Kakao Unggul