Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kegagalan Saat Memindahkan Bibit Cabai

Pertanianku — Kegagalan sering terjadi pada saat petani memindahkan bibit cabai yang sudah tumbuh subur di media semai ke lahan. Hal ini sering dialami oleh petani pemula yang masih butuh banyak belajar. Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan saat memindahkan bibit cabai ke lahan tanam.

menanam bibit cabai
foto: pertanianku

Faktor utama yang sering terjadi adalah kurang terampilnya pekerja yang memindahkan bibit ke lahan tanam sehingga membuat tanaman yang baru dipindahkan mati. Saat memindahkan bibit, Anda harus memastikan bibit menyatu dengan tanah bedengan agar tidak menimbulkan rongga yang bisa diisi oleh udara panas. Rongga yang terisi oleh udara panas dapat menyebabkan perakaran tanaman yang masih muda mati.

Faktor penyebab kegagalan lainnya bisa datang dari kondisi lingkungan. Tanaman yang mati bisa disebabkan oleh stres akibat perubahan iklim yang terjadi secara ekstrem. Selain itu, bibit yang ditanam pada saat panas terik juga bisa menyebabkan kegagalan. Oleh karena itu, hindarkan penanaman bibit pada siang hari. Lakukan pemindahan bibit dari media semai ke lahan tanam pada pagi atau sore hari.

Bibit yang sudah dipindahkan ke lahan terkadang dapat mengalami pertumbuhan yang tidak seragam. Hal tersebut karena semua bibit tidak ditanam pada waktu yang bersamaan atau bibit terlalu sering dilakukan penyulaman (pergantian bibit yang mati).

Untuk mengurangi jumlah bibit yang mati akibat menempel pada mulsa, bisa diatasi dengan pelatihan agar pekerja mengetahui cara yang benar menanam bibit di lahan yang sudah ada mulsanya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari pukul 6 hingga 11 siang dan dilanjutkan sore hari, kalau perlu hingga malam hari.

Faktor lainnya yang menyebabkan bibit mati adalah ulat tanah atau gangsir yang memakan bibit di lahan. Untuk mengatasi masalah ulat tanah, Anda bisa menyemprotkan insektisida atau memancingnya keluar dari tanah dengan umpan berupa campuran dedak 10 kg, ¾ gula merah, 100 gram tepung ikan, 100 gram insektisida tepung Dicarzol, dan 10 liter air.

Campurkan seluruh bahan tersebut hingga rata. Jangan lupa gunakan sarung tangan untuk melindungi telapak tangan. Selanjutnya, letakkan umpan tersebut di pojok bedengan atau dekat lubang penanaman.