Pertanianku — Di Indonesia, kedelai biasa ditanam di lahan sawah, lahan kering, dan lahan pasang surut. Namun, lahan sawah dengan irigasi teknis merupakan lahan perkebunan kedelai yang berpotensi menghasilkan produktivitas kacang kedelai yang paling optimal. Hal itu dikarenakan tanahnya yang subur dan ketersediaan air irigasi yang cukup untuk menanam pola kedelai-padi-kedelai.
Dalam memilih lokasi lahan perkebunan kedelai, Anda harus memerhatikan beberapa faktor iklim yang menunjang keberhasilan pertumbuhan tanaman kedelai, seperti suhu, panjang hari, curah hujan, dan tingkat kelembapan.
Suhu
Fluktuasi suhu udara sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan keberlangsungan hidup tanaman kedelai. Tanaman kedelai akan tumbuh lebih optimal dan menghasilkan kualitas biji yang lebih baik pada musim kemarau dengan suhu udara sekitar 20—30°C.
Namun, suhu yang terlalu tinggi saat musim panas mencapai lebih dari 30°C akan menekan dan memperlambat proses perkecambahan biji sehingga polong menjadi mudah luruh dan pengisian biji tidak optimal.
Fluktuasi suhu yang terlalu tinggi antara siang dan malam juga akan memicu perkembangan hama penyakit seperti thrips dan embun upas sehingga menyebabkan tanaman kedelai kerdil. Oleh karena itu, hindari menanam kedelai saat periode perubahan suhu yang terlalu mencolok.
Panjang hari
Panjang hari merupakan lamanya sinar matahari menyinari bumi. Di daerah tropis, panjang hari umumnya terjadi hanya sekitar 11—12 jam/hari. Sementara, di daerah subtropis, panjang hari bisa mencapai 14—16 jam/hari. Panjang hari ini menjadi salah satu penyebab menurunnya produktivitas. Hal ini karena tanaman kedelai peka terhadap penyinaran matahari.
Kedelai yang ditanam di daerah subtropis akan mengalami proses pembungaan lebih cepat, yakni 30—35 hari. Sementara, pada daerah tropis, kedelai baru akan tumbuh 50 hari. Selain itu, pertumbuhan vegetatif tanaman menjadi cepat berhenti sehingga produktivitas kacang kedelai menjadi lamban.
Curah hujan
Kebutuhan air tanaman kacang kedelai sekitar 350—550 mm, kadar air yang kurang atau berlebih akan memengaruhi produktivitas tanaman. Oleh karena itu, untuk mengatasi kelebihan air di perkebunan, sebaiknya buat saluran drainase untuk mengatur jumlah air terbagi secara merata. Anda perlu mewaspadai curah hujan yang terlalu tinggi akan menyebabkan polong busuk akibat kelembapan udara yang rendah dan membuat kualitas biji menurun.
Kelembapan
Tingkat kelembapan berpengaruh langsung terhadap proses pemasakan biji kedelai. Semakin tinggi tingkat kelembapan, akan semakin cepat polong buah masak sehingga pembentukan biji menjadi kurang optimal. Kelembapan yang tinggi juga menyebabkan perkembangan hama dan penyakit menjadi lebih progesif. Kelembapan udara optimal untuk pertumbuhan kedelai berkisar 75—90 persen.