Pertanianku – Kegagalan reproduksi melalui IB merupakan suatu interaksi dari berbagai faktor, baik faktor luar maupun faktor dalam hewan itu sendiri sehingga perlu ditinjau secara epidemologik dengan memandang dunia hewan sebagai suatu kelompok yang luas. Faktor ketidaksuburan (infertilitas) yang diderita sapi dapat disebabkan oleh faktor lingkungan atau adanya gangguan hormonal.
Faktor lingkungan dapat dilihat dari makanan, manajemen, penyakit menular dan tidak menular, serta iklim. Sementara itu, yang disebabkan oleh gangguan hormonal berupa anestrus (gejala sapi tidak mengalami berahi karena kekurangan hormon estrogen), kista ovaria (adanya kista dalam indung telur yang diakibatkan kegagalan pematangan sel telur akibat rendahnya pengeluaran LH/Luteinizing Hormone dan FSH/Follicle Stimulating Hormone).
Ketidaksuburan yang disebabkan oleh makanan dapat berupa defisiensi majemuk. Misalnya, defisiensi protein yang dapat menyebabkan defisiensi fosfor; inanisi, faktor kelaparan yang dapat menghambat dewasa kelamin (3—4 tahun), hambatan pada siklus estrus (anestrus) atau berkurangnya sekresi hormon gonadotropin; obesitas, kegemukan yang menyebabkan mengecilnya ovarium atau lemak yang menutupi ovarium sehingga menghambat ovulasi; defisiensi vitamin A, akan menyebabkan terjadinya abortus atau lahir lemah, lalu mati (still birth) akibat terbentuknya kornifikasi tenunan epitel placenta; dan defisiensi fosfor, Fe, dan I (trace mineral) yang akan berpengaruh terhadap metabolisme secara keseluruhan sehingga mengganggu perkembangan (growth hormone).
Sumber: Buku Inseminasi Buatan