Pertanianku – Sifat kerugian internal ini “individual”, artinya hanya peternakan Anda saja yang merasakannya. Kerugian internal dapat terjadi karena faktor teknis atau faktor bukan teknis. Faktor teknis ini jelas langsung mengenai ayamnya sendiri sebagai alat produksi (mesinnya), misalnya ada serangan tetelo atau berak kapur. Akibat kerugian dari faktor internal bisa sangat parah karena ayamnya yang terkena. Adapun akibat faktor bukan teknis tidak terasa, bahkan tiba-tiba peternakan dapat langsung limbung/goyah, misalnya banyak pegawai tetap yang digunakan. Kerugian akibat faktor bukan teknis tidak terasa, tetapi pasti. Dalam praktik sehari-hari, keduanya dapat terjadi sekaligus sehingga lengkaplah kerugian pada peternakan itu.
Kerugian internal disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar dari penghasilan. Hal tersebut merupakan dasar pengertian yangmudah untuk Anda pegang. Biaya ini dapat berupa biaya tetap yang harus dikeluarkan dengan tidak peduli ada atau tidaknya kegiatan produksi di kandang. Berikut contoh biaya tetap.
1. Biaya untuk gaji pegawai tetap yang dibayar bulanan atau mingguan. Umumnya, pegawai di peternakan komersial hanya sedikit, sekitar 10% dari total tenaga kerja yang ada. Pegawai ini umumnya sta teknis atau administrasi. Di peternakan ayam kampung skala menengah dan kecil, hanya pemilik peternakan itu saja yang berstatus pegawai tetap. Oleh karena harus dibayar secara tetap maka berhati-hatilah dalam mengambil tenaga kerja. Bila jumlah ayam kampung sudah mencapai 3.000 ekor dewasa produktif, boleh digunakan dua tenaga kerja tetap untuk tenaga teknis dan tenaga administrasi. Untuk tenaga administrasi dapat Anda lakukan sendiri sehingga hanya perlu satu tenaga teknis yang berpengalaman. Tenaga kerja harian bisa digunakan bila dirasakan perlu.
2. Biaya hidup keluarga yang diambil dari peternakan. Biaya tersebut pantas ada karena inilah sumber penghasilan suatu peternakan keluarga atau peternakan tradisional di Indonesia. Asalkan Anda sadar bahwa biaya ini merupakan biaya tetap harus dikeluarkan. Biaya ini harus wajar. Intinya jangan “besar pasak daripada tiang”.
3. Biaya bukan operasional teknis seperti pajak bumi dan bangunan, iuran, penyusutan bangunan, penyusutan alat, dan lainlain. Umumnya, biaya ini tidak terlalu besar, asal Anda dapat mengendalikannya. Perlu diingat peternakan Anda adalah usaha komersial, bukan lembaga sosial.
Biaya tetap dapat dilihat dalam kalkulasi atau catatan pengeluaran. Biaya tetap akan dikeluarkan terus-menerus tanpa dipengaruhi olehkeberadaan ayam kampung. Umumnya biaya untuk gaji pegawai tetap dan biaya untuk rumah tangga jelas terlihat.
Selain biaya tetap, ada pula biaya yang besar atau kecilnya tergantung pada jumlah atau kegiatan produksi. Biaya ini dinamakan biaya tidak tetap atau biaya variabel. Bila jumlah produksinya banyak (jumlah ayamnya banyak, jumlah kelompok juga banyak) maka besar pula biaya ini dan begitu sebaliknya. Contoh biaya yang termasuk biaya tidak tetap sebagai berikut.
a. Biaya makanan: biaya ini dapat mencapai 60—70% dari total biaya. Maklum saja ayam memang harus diberi makan. Faktor biaya makanan inilah yang sering membebani para peternak. Karena makanan harus dibeli maka harganya ditentukan oleh pasar. Oleh karena itu, peternak sering harus menerima harga yang berlaku. Akan semakin parah bila makanan ayam kampung disamakan dengan makanan ayam ras. Menghemat biaya makanan untuk ayam kampung bukan berarti harus mengurangi jumlah yang diberikan atau menurunkan kualitasnya, tetapi dengan cara pemberian yang tepat.
b. Biaya pembelian bibit: biaya ini tergantung dari jumlah bibit yang akan dibeli. Semakin banyak jumlahnya maka biayanya semakin besar dan sebaliknya. Biaya untuk pembelian bibit hanya 10—20% dari total biaya. Untuk ayam kampung, besarnya biaya ini tidak menjadi masalah.
c. Biaya untuk kesehatan dan pencegahan penyakit: biaya yang termasuk dalam biaya ini seperti biaya untuk vaksinasi dan obat-obat lain untuk mencegah penyakit. Porsi biaya ini termasuk kecil, hanya 5—10%. Namun, bisa membengkak bila Anda menggunakan obat atau material kesehatan lain yang sebenarnya tidak ada gunanya.
d. Biaya operasional lainnya: misalnya, biaya pemeliharaan, sewa tenaga (untuk vaksinasi), dan penyusutan alat kandang. Porsi biaya ini seharusnya kecil, tetapi bisa membengkak bila Anda ceroboh.
Berbeda dengan biaya tetap, biaya tidak tetap atau biaya variabel banyak dipengaruhi oleh keadaan di luar peternakan. Bila keadaan di luar peternakan tidak mendukung atau ada kerugian eksternal maka akan berdampak ke biaya tidak tetap sehingga akan terjadi pula kerugian internal. Sebagai contoh, tingginya harga makanan dan bibit karena transportasi yang buruk menyebabkan biaya tidak tetap tinggi sehingga perlu dilakukan pengurangan biaya tetap (misalnya dengan PHK). Namun, hal itu tidak berlaku sebaliknya, artinya adanya kerugian internal tidak mempengaruhi kerugian eksternal.
Sumber: Buku 6 kunci sukses Beternak Ayam kampung