Faktor yang Dapat Memengaruhi Kualitas Daging Sapi

PertaniankuKualitas daging sapi yang tinggi lebih disukai oleh konsumen sehingga daging lebih mudah dipasarkan dengan harga yang bagus. Itu sebabnya sangat penting bagi peternak untuk memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kualitas daging sapi seperti berikut.

kualitas daging sapi
foto: Pixabay

Umur sapi potong

Kualitas daging dipengaruhi oleh umur sapi saat dipotong. Pemotongan yang dilakukan ketika sapi masih muda akan menghasilkan daging yang jauh lebih baik dibanding sapi sudah berumur tua. Daging sapi muda berwarna merah terang, serabutnya halus, serta bila dimasak terasa lebih lezat dan empuk. Sebaliknya, daging sapi tua berwarna merah gelap sehingga kurang menarik, serabutnya kasar, dan bila dimasak akan terasa alot atau liat.

Idealnya pemotongan sapi potong dilakukan ketika ternak berumur 2,5–3 tahun (mature beef), 1,5–2 tahun (young beef), dan 10–15 bulan (baby beef).

Kegiatan sapi

Daging dari sapi potong yang rajin bekerja akan berwarna merah tua, serabut daging kasar, dan menjadi lebih liat. Sapi yang terlalu letih karena banyak bergerak memiliki daging yang berwarna lebih gelap.

Kondisi sapi

Kondisi sapi juga turut menjadi faktor yang harus diperhatikan oleh peternak. Sapi potong yang sehat dan gemuk dapat menghasilkan daging bermutu baik. Sebaliknya, sapi yang masih dalam usia muda tetapi kondisi badan tidak sehat dan kurus, daging yang dihasilkan akan jelek dan liat.

Perlakuan yang diberikan terhadap sapi yang akan dipotong

Pemotongan harus dilakukan dengan cara yang benar dan jangan sampai membuat sapi stres. Sapi harus diletakkan di tempat yang tenang dan diberikan kesempatan untuk beristirahat. Sapi yang didatangkan dari luar daerah harus diistirahatkan agar tidak merasa tertekan. Sapi juga harus mendapatkan jaminan makan dan minum yang cukup. Perlakuan yang kasar ketika prapemotongan dapat membuat sapi tertekan sehingga mutu daging yang dihasilkan kurang baik.

Pascapemotongan

Karkas yang didapatkan setelah pemotongan harus diperlakukan dengan baik. Karkas tersebut harus dilayukan terlebih dahulu dengan cara menggantungkan belahan badan di tempat khusus. Penggantungan berguna unutk mempercepat pelepasan sisa-sisa darah yang masih menempel pada jaringan daging dan proses rigor mortis selesai dengan sempurna.