Pertanianku — Miselium jamur dapat tumbuh dengan baik bila kondisi lingkungan di sekitarnya sudah sesuai dengan kriteria. Umumnya, pertumbuhan miselium dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari faktor fisik, kimia, ataupun biologis. Faktor tersebut meliputi suhu, kelembapan, kandungan air, ukuran partikel, pH, O2, CO2, viabilitas kultur jamur, dan kontaminan.
Miselium jamur akan tumbuh optimal bila kandungan air 70–75 persen dengan lingkungan bersuhu 25C, kelembapan udara sekitar 85–95 persen, dan pH 5,5–6,5. Berikut ini beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan agar pertumbuhan miselium berlangsung maksimal.
Kandungan oksigen
Pertumbuhan miselium berlangsung dalam kondisi semi-anaerob sehingga oksigen perlu dibutuhkan meskipun dalam kadar yang rendah. Penurunan kadar oksigen di dalam nutrien memang dapat meningkatkan produksi miselium, tetapi bila tidak ada sama sekali kandungan oksigen miselium jamur tidak bisa tumbuh. Oleh karena itu, bagian atas baglog perlu dilubangi dan diikat dengan cincin serta ditutup dengan kapas.
Lubang pada bagian atas baglog berfungsi sebagai tempat keluar-masuk oksigen sekaligus memberikan sedikit aerasi.
Kandungan CO2
Pertumbuhan miselium juga dipengaruhi oleh gas CO2 dengan konsentrasi 22–28 persen. Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang cukup toleran terhadap CO2 yang mencapai 37,5 persen.
Viabilitas
Viabilitas (daya hidup) kultur jamur juga dapat memengaruhi pertumbuhan jamur. Penelitian pada Pleurotus flabelatus yang dikulturkan secara kontinu pada jerami menggunakan jamur yang sudah berulang kali dipindahkan pada media PDA menunjukkan hasil yang jelek. Hal ini karena glukosa di dalam media PDA menyebabkan penurunan aktivitas untuk mendapatkan nutrien.
Hal tersebut dapat dihindari dengan melakukan isolasi kultur spora tunggal sehingga viabilitasnya dapat dipertahankan.
Kontaminan
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kehadiran kontaminan sehingga bibit, media tanam, dan peralatan harus dalam keadaan bersih. Kontaminan yang perlu diwaspadai adalah jamur Sclerotium rolfsii, Penicillium digtatum, Mucor javanicus, Coprinus sp., dan lain-lain.
Kehadiran kontaminan dapat menjadi pesaing miselium jamur yang akan dibudidayakan. Pasalnya, jamur tersebut mencuri nutrien dari substrat sehingga kontaminan dapat menurunkan hasil jamur lebih dari 40 persen, bahkan bisa menyebabkan gagal panen.