Faktor yang Mendukung Keberhasilan Inseminasi Buatan

Pertanianku — Saat ini sudah banyak peternak di daerah yang menggunakan teknik inseminasi buatan pada peternakannya. Pemerintah pun sudah menggalakkan teknologi ini guna meningkatkan pendapatan para peternak di daerah. Namun, ada beberapa faktor pendukung yang menentukan keberhasilan inseminasi buatan sehingga dapat menghasilkan anakan ternak yang diinginkan.

inseminasi buatan
foto: pixabay

Kualitas semen beku

Kualitas spermatozoa beku sangat ditentukan oleh kualitas spermatozoa yang diambil sebelum dan setelah pembekuan, teknik penyimpanan, dan metode thawing spermatozoa beku. Untuk menjaga kualitas semen beku, pemerintah mengeluarkan SNI sebagai acuan penggunaan semen beku yang berkualitas, yakni dengan natalitas lebih dari 40 persen setelah dilakukan thawing. Penerapan metode yang salah dapat menyebabkan kematian pada spermatozoa.

Kualitas semen beku dipercayakan pada Balai Inseminasi Buatan (BIB) Pusat dan Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD). BIB akan melakukan penilaian terhadap semen beku yang diserahkan untuk dinilai kualitasnya.

Ternak betina dan deteksi birahi

Ternak betina yang akan disuntikkan semen beku harus dalam kondisi sehat, memiliki siklus estrus yang normal dan sudah memasuki umur produktif. Manajemen pemeliharaan yang baik dapat menghasilkan estrus yang baik. Sebaliknya, manajemen pemeliharaan yang buruk, akan menyebabkan betina mengalami gangguan reproduksi. Permasalahan inseminasi buatan sering ditemukan pada induk betina yang tidak dirawat dengan baik.

Betina yang mengalami gangguan reproduksi ditandai dengan tidak muncul kembali estrus setelah melahirkan atau terjadinya ovarium yang kurang aktif.

Inseminator

Inseminator adalah petugas yang melakukan inseminasi. Petugas yang baik akan melakukan seluruh rangkaian prosedur inseminasi dengan baik dan runut. Petugas harus memastikan kembali kondisi betina sudah benar-benar dalam kondisi estrus. Setelah memastikan, petugas akan menyiapkan semen yang akan digunakan. Semen yang sudah di-thawing harus segera dideposisikan pada organ reproduksi betina.

Peternak

Peternak menjadi penentu kondisi kesehatan hewan ternak karena ia adalah orang yang berinteraksi langsung pada hewan ternak, merawat, memberi makan serta melakukan deteksi birahi dan melaporkannya pada petugas inseminator. Peternak yang baik akan melakukan deteksi ternak secara teratur dan berkala. Sementara, peternak yang tidak bertanggung jawab akan memberikan laporan yang tidak tepat sehingga pembuahan tidak akan terjadi.