Festival Kurma di Bogor Perkenalkan Cara Budidaya Buah Kurma

Pertanianku Festival Kurma pertama kalinya digelar di Kota Bogor, Jawa Barat. Festival tersebut memperkenalkan cara budidaya buah kurma. Selain itu, diperkenalkan pula pengolahan  buah dengan rasa manis ini kepada masyarakat.

festival kurma
Google Image

Acara itu berlangsung di Botani Square mulai dari 8 sampai 14 Januari 2018. Festival kurma ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Annas S. Rasmana, Senin (8/1/2018).

“Diharapkan masyarakat dapat mengenal dan terdorong untuk menanam kurma melalui kegiatan festival kurma ini,” ujar Annas.

Gelaran ini diselenggarakan oleh PT Kampoeng Kurma. Salah satu tujuan dari festival kurma ini, yaitu memasyarakatkan budidaya tanaman kurma kepada masyarakat Bogor. Sebab, Manajer operasional PT Kampoeng Kurma, Suwardi Tanu mengatakan, kurma yang merupakan tumbuhan asal Timur Tengah, juga bisa ditanam di Indonesia.

“Kebanyakan pohon kurma yang ditanam warga Indonesia tidak berbuah karena pengetahuan tentang penanaman kurma yang masih kurang,” tutur dia.

Menurutnya, minimnya pengetahuan tersebut menjadi justifikasi umum bahwa pohon kurma tidak bisa berbuah di Indonesia, padahal tidak demikian.

“Jika kita memiliki pengetahuan tata cara menanam dan merawat pohon kurma, maka dalam waktu tertentu dapat memanen buahnya,” jelas Suwardi.

Melalui Festival Kurma ini, Suwardi ingin mensosialisasikan kepada masyarakat luas mengenai potensi buah kurma dengan segala macam kandungannya. Buah kurma menjadi produk pangan menyehatkan melalui investasi berupa kebun kurma yang dibagi beberapa kavling.

PT Kampoeng Kurma telah mencoba menanam kurma di wilayah Bogor yang tersebar di tiga lokasi, yakni Tanjungsari, Jonggol, dan Jasinga. Satu pohon kurma setelah ditanam selama periode tiga hingga lima tahun diharapkan dapat dipanen dengan potensi hasil antara 150—300 kilogram.

“Potensi kurma yang ada di Indonesia lumayan besar dan hal ini terus dikampanyekan kepada masyarakat,” katanya.

Ia mengungkapkan, Thailand bahkan sudah bergerak mengembangkan budidaya kurma sejak 18 tahun lalu. Kini, negara itu beralih dari perkebunan tebu ke perkebunan kurma yang cukup luas.

“Padahal, Thailand bukan negara mayoritas muslim,” katanya.