Pertanianku — Media tumbuh jamur yang bagus dapat disesuaikan dengan jenis jamur yang akan ditanam. Jamur kompos lebih bagus ditanam pada media yang terbuat dari pengomposan bahan organik. Sementara itu, jamur kayu lebih bagus menggunakan serbuk kayu untuk tumbuh.
Komposisi yang digunakan dalam media tumbuh jamur dapat memengaruhi pertumbuhan jamur. Saat ini ada banyak formula yang dapat dipilih, tetapi tetap harus disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku di lokasi budidaya agar harga bahan tetap ekonomis.
Bahan media tumbuh jamur dikatakan bagus apabila mudah didapatkan, ketersediaannya tidak bergantung pada musim sehingga tersedia di sepanjang tahun, dan harganya relatif murah.
Pada umumnya pembudidaya jamur menggunakan limbah serbuk kayu sebagai media tumbuh. Bahan tersebut dipilih karena praktis, murah, dan mudah diolah. Serbuk kayu mengandung lignin dan selulosa yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur.
Namun, tidak semua jenis serbuk kayu bisa digunakan sebagai media tumbuh. Serbuk kayu yang digunakan harus berasal dari kayu yang mudah lapuk seperti kayu sengon, waru, dan karet. Jangan gunakan serbuk kayu yang berasal dari pohon beringin atau serbuk yang mengandung getah.
Selain serbuk kayu, pembudidaya juga menggunakan bahan lain untuk menambahkan jumlah nutrisi di dalam media tumbuh. Bahan tambahan yang digunakan adalah dedak halus, bekatul, kapur, jagung, giling kasar, dan tepung biji-bijian. Bekatul digunakan sebagai sumber karbohidrat bagi jamur.
Jamur kompos tumbuh dengan baik pada media yang sudah dikomposkan. Salah satu media yang paling sering digunakan adalah jerami. Media tersebut mengandung zat yang dibutuhkan oleh jamur untuk tumbuh berkembang.
Namun, kebutuhan nutrisi jamur tidak bisa hanya dipenuhi dari jerami. Oleh karena itu, jerami harus dicampurkan dengan bahan lain seperti dedak halus atau bekatul dan kapur CaCO3. Bahan tambahan tersebut berfungsi untuk menjaga agar pH media tetap stabil dan jamur bisa tumbuh dengan baik.
Selain jerami, media yang bisa digunakan untuk jamur kompos adalah limbah pertanian atau perkebunan. Limbah tersebut berupa limbah kapas, limbah kelapa sawit, eceng gondok, ampas aren, ampas tebu, limbah biji kopi, limbah kardus, dan daun pisang. Anda bisa menyesuaikan pilihan limbah dengan jumlah ketersediaannya di lokasi budidaya. Pasalnya, ketersediaan sangat erat kaitannya dengan harga jual dan harga kirim bahan tersebut.
