Formula Pakan Itik ala Suwardi Tingkatkan Produksi Telur Hingga 80 Persen

Pertanianku — Ransum merupakan formula pakan itik yang dapat diberikan pada ternak itik. Setiap peternak sudah memiliki perhitungan tentang formula ransumnya masing-masing. Salah satunya yang dibuat oleh Suwardi, peternak itik anggota Kelompok Peternak Itik Sejahtera di Desa Madupuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

 

Suwardi telah memiliki 100 ekor i

formula pakan itik
foto: pertanianku

tik yang sedang masuk masa bertelur. Ia memberikan ransum yang berupa campuran 15 kg dedak katul, 3 kg konsentrat, dan 2 kg jagung yang digiling kasar. Formula ransum yang ia buat diberikan kepada itik sebanyak 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari.

Untuk membantu pencernaan itik yang dipeliharanya, ransum yang diberikan pada siang hari ditambahkan dengan cincangan sayuran atau hijauan, seperti genjer, batang pohon pisang, dan kangkung. Ransum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pakan 100 ekor itik dewasa sebanyak 2—4 kg per harinya.

Suwardi juga memiliki formula pakan itik lainnya yang menurutnya paling bagus, yaitu ransum yang terbuat dari campuran 15 kg dedak katul dan 7 kg ikan segar. Jika ikan segar susah untuk didapatkan, Suwardi mengakalinya dengan mengganti bahan ikan dengan yuyu, remis, keong, kodok kecil, atau hewan air lainnya. Hewan-hewan air tersebut merupakan sumber protein yang baik untuk itik-itik peliharaannya.

Hewan air tersebut ditumbuk hingga halus, lalu diaduk dengan dedak katul sampai rata. Berkat racikan ransum yang ia buat, produksi telur itik yang dipelihara oleh Suwardi meningkat hingga 80 persen dan produksi cenderung stabil. Sementara, jika menggunakan racikan ransum biasa, hanya mampu menghasilkan telur sebesar 70—75 persen.

Ransum bukan satu-satunya faktor yang dapat meningkatkan produksi telur itik. Jika Anda ingin berhasil seperti Suwardi, perhatikan beberapa hal penting berikut.

  • Pemberian protein hewani alternatif ini harus dilakukan secara konsisten dan kontinu (berkesinambungan). Apabila pemberian protein hewani hanya diberikan pada saat-saat tertentu atau tidak diberikan secara konsisten dan kontinu, manfaat protein hewani tersebut tidak akan bekerja dengan optimal sehingga produksi telur itik Anda tidak akan mengalami kenaikan apa-apa.
  • Pakan yang diberikan pada itik sebaiknya tidak berbentuk atau bertekstur bubur. Sebab, pakan berbentuk bubur jika tidak cepat dihabiskan akan mudah masam. Pakan yang sudah masam tidak disukai itik dan bahkan bisa membahayakan kesehatan itik. Sebaiknya, Anda memberikan pakan berbentuk akas (agak kering) dan sediakan air minum yang cukup.
  • Kandungan garam yang ditambahkan ke dalam ransum sebaiknya jangan berlebihan. Sebab, itik merupakan hewan yang tidak tahan terhadap kandungan garam berlebih. Kandungan garam 2 persen saja atau 4.000 ppm dalam air minum sudah dapat menyebabkan kematian bagi itik.