Fungsi Kapur Sebagai Penetral pH di Kolam Nila

Pertanianku – Perbaikan kolam yang telah dilakukan tidak serta-merta langsung dilakukan pemeliharaan ikan. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan lagi, salah satunya adalah pengapuran. Langkah ini akan menjadi sangat penting jika ingin melakukan pemeliharaan nila di kolam yang sudah dipakai. Setelah masa pemeliharaan/panen, keadaan kolam akan menjadi kurang baik, terutama nilai pH akan menjadi rendah serta kemungkinan adanya berbagai jenis penyakit yang masih hidup. Nilai pH yang baik untuk kolam adalah 7.

Berikan Kapur Untuk Menetralkan pH Kolam Nila

Jika tidak dikapur, nilai pH yang rendah dapat menghambat proses pemeliharaan berikutnya. Selain itu, proses pemupukan tidak dapat berjalan efektif karena bahan organik dari pupuk yang ditebar akan sulit terurai. Keadaan ini dapat menyebabkan tingkat kesuburan kolammenjadi rendah sehingga kandungan pakan alaminya juga akan kurang terpenuhi. Oleh karena itu, pengapuran merupakan cara terbaik untuk meningkatkan atau menormalkan kondisi kolam.

Tak hanya nilai pH yang rendah, adanya sumber penyakit yang tersisa dapat menghambat proses pembesaran, baik itu berupa bakteri ataupun virus. Jika tidak dikapur, keduanya dapat berkembang biak dan populasinya akan meningkat. Suatu saat, bila kondisi ikan lemah, bakteri atau virus tersebut akan menyerang. Pengapuran kolam dapat ditempuh melalui dua cara. Cara pertama cukup dengan menebar butiran kapur yang sudah kering. Sementara itu, cara kedua adalah dengan menebar kapur yang telah dicairkan. Pembuatan larutan kapur dilakukan dengan melarutkan kapur di dalam tong plastik, lalu menyebarnya ke seluruh permukaan kolam. Berdasarkan pengalaman, cara pertama dinilai kurang efektif karena pemberiannya kurang merata. Lain halnya dengan cara kedua. Cara ini sangat efektif karena kapur telah dilarutkan sehingga aplikasinya lebih merata. Untuk dosis pengapuran di kolam sekitar 25—50 g/m2.

 

Sumber: Buku 6 jurus sukses Pacu pertumbuhan nila panen 60 kg/m