Pertanianku – Seperti pada umumnya burung berkicau, cucakrawa juga dapat mengalami gangguan kesehatan, baik yang bersifat sementara atau yang mematikan. Banyak kasus cucakrawa mati mendadak, tidak menunjukkan adanya penyakit. Kasus kematian seperti ini banyak disebabkan faktor lingkungan. Jika burung tersebut ditemui mati pada waktu pagi, dapat dipastikan hal itu disebabkan binatang, seperti tikus dan kucing.
Apabila cucakrawa mati pada siang hari saat sangkarnya ditempatkan di luar rumah, kemungkinan besar kematiannya dikarenakan satu jenis kupu-kupu kecil berwarna putih. Kupu-kupu tersebut mengandung zat arsen (racun) yang menjadi pelindungnya. Bila kupu-kupu ini dipotong, zat arsen akan meninggalkan bekas berwarna biru. Umumnya, jenis kupu-kupu ini berada di pohon nangka seberang, nangka belanda, atau sirsak. Oleh karenanya, jauhkan sangkar cucakrawa dari pohon tersebut. Selain ada gangguan dari binatang lain, cucakrawa juga sering mendapat gangguan lain seperti berikut.
Stress
Cucakrawa yang dipindahkan sangkarnya, baru ditangkap, atau dibawa dalam perjalanan jauh pasti akan mengalami tekanan jiwa atau stres. Pada kondisi demikian, tingkat stres yang diterimanya masih cukup rendah dan bisa dikatakan bersifat sementara. Faktor lain yang menyebabkan stres sebagai berikut.
Kaki Bersisik
Kaki bersisik (scaly lag) suatu saat akan timbul pada burung. Pada cucakrawa, timbulnya sisik akan terlihat pada bagian jari-jari (claws). Timbulnya sisik pada burung selalu diartikan burung tersebut sudah tua. Padahal keadaan ini tidak seluruhnya benar. Adanya sisik pada cucakrawa bisa mengurangi daya tariknya, terlebih lagi bila sisik tersebut tampak seperti memutih.
Gangguan Pencernaan
Gejala penyakit pencernaan ditandai dengan kotoran burung yang encer seperti terkena diare (mencret).
Gangguan Kesehatan pada Cucakrawa
Seumber: Buku Agar Cucakrawa Rajin Berkicau