Gawat! Ikan Lokal Akan Punah Jika Tak Dikembangkan

Pertanianku – Saat ini keberadaan ikan di tanah air terancam punah, jika tidak dikembangkan dan dibudidayakan dengan baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB Prof. M. Fadjar Raharjo.

“Keberadaan ikan lokal Indonesia perlu dikembangkan dan dibudidayakan, kalau tidak ribuan ikan lokal kita akan punah,” kata Fadjar Raharjo.

Menurutnya Indonesia memiliki jenis ikan yang beragam, yakni mencapai 4.700 spesies yang terdiri atas 1.200 spesies air tawar dan 3.500 spesies ikan laut. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan ditemukannya ikan jenis baru.

“Tetapi, tidak menutup kemungkinan banyak juga spesies ikan yang terancam punah,” ucapnya.

Padahal, Indonesia mampu berdaulat di bidang perikanan dengan keanekaragaman hayati yang besar dan perairan yang luas. Sektor perikanan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan, apabila dikelola dan dikembangkan dengan baik.

“Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia perlu melakukan konservasi ikan,” tambah dia.

Ikan memiliki peran selain sebagai sumber pangan, juga sebagai biomonitor bagi lingkungan. Ikan dapat menentukan kualitas suatu perairan dalam kondisi baik ataupun buruk.

Selama ini, bagian pemuliaan perikanan masih fokus pada ikan yang melimpah. Jika bisa dibudidayakan 10 persen saja, akan ada 100 spesies ikan konsumsi air tawar yang bisa dikembangkan.

“Kegiatan internal perikanan saat ini salah satu penyebab rusaknya lingkungan. Nelayan masih ada yang menangkap ikan dengan bahan peledak, racun potasium bahkan sianida,” katanya.

Kondisi saat ini, ikan yang banyak diperjualbelikan di pasar adalah ikan asing yang diimpor dari luar seperti ikan mas yang berasal dari Tiongkok.

Menurutnya, impor ikan harus dihentikan, karena Indonesia memiliki banyak jenis ikan. Mulai dari ikan yang indah warnanya, bentuk, ataupun tingkah lakunya. Sebagian di antaranya ikan endemik dan terancam punah seperti ikan pelangi.

Fadjar menambahkan, jika setiap provinsi mengembangkan minimal satu jenis ikan lokal khas daerahnya, akan didapat sekurang-kurangnya 34 jenis ikan budidaya pilihan masyarakat.