Gmelina, Kayu Komersial yang Mendatangkan Keuntungan

Pertanianku Gmelina atau jati putih bukan pohon asli dari Indonesia, melainkan dari India, Cina Selatan dan Indocina (Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar). Jati putih ini biasanya ditanam sebagai tanaman pelindung. Namun, sering juga dijadikan sebagai tanaman komersial.

gmelina
foto: pertanianku

Banyak orang yang tertarik pohon gmelina karena hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai jual. Mulai dari batang gelondongan, cabang, ranting, hingga daun. Permintaan kayu jati putih tidak hanya berasal dari dalam negeri, permintaan juga datang dari luar negeri, seperti Jepang. Kayu jati putih diolah menjadi cenderamata menggunakan teknologi canggih di Jepang.

Gmelina merupakan pohon dataran rendah, dapat tumbuh di ketinggian 0—1.000 mdpl dengan curah hujan 800—4.500 mm/tahun. Pohon ini dapat tumbuh dengan baik pada musim kemarau, tetapi juga toleran terhadap curah hujan yang tidak terlalu tinggi.

Kayu yang dihasilkan dari pohon ini tidak sekeras kayu ulin atau meranti sehingga gmelina dapat dipanen dengan gergaji tangan. Dalam proses panen, hindari penggunaan kapak yang dapat merusak tekstur kayu yang terkena kampak. Panen sebaiknya menggunakan gergaji tangan atau mesin dengan teknik tarik rebah atau tarik balas seperti jabon.

Standar kayu gmelina adalah 0,41 dan termasuk golongan kelas kuat III dan kelas awet V. Kayu ini biasa digunakan untuk keperluan konstruksi, pertukangan, packing, furnitur, pulp, dan vinir. Kayu gmelina juga sering dimanfaatkan untuk flooring, alat musik, korek api, partikel board, dan bahan body kendaraan.

Pohon ini dapat dibudidayakan dengan sistem monokultur atau tumpangsari dengan tanaman lainnya. Jarak tanam yang digunakan untuk monokultur adalah 2 m × 3 m dengan bibit sebanyak 1.100—1.700, sedangkan jarak tanam untuk tumpang sari sebesar 4 m × 5 m dengan bibit sebanyak 400—500 batang.

Penanaman bibit pohon harus dilakukan dengan hati-hati agar akar bibit tidak rusak. Sebaiknya, lakukan penanaman pada pagi hari saat musim hujan. Bibit yang sudah ditanam harus diberikan tanda dengan ajir agar mudah untuk diawasi.

Pemeliharaan pohon gmelina sama saja dengan pohon kayu lainnya, yaitu meliputi penyulaman, penyiangan, pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama dan penyakit.