Gula Kelapa, Produk Turunan Kelapa yang Gemilang di Masa Pandemi

Pertanianku — Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa terbanyak di dunia. Di masa pandemi, hasil olahan komoditas kelapa masih tetap diminati oleh pasar dunia. Salah satu produk unggulan dari olahan kelapa adalah gula kelapa.

gula kelapa
foto: Pertanianku

Permintaan gula kelapa tidak hanya datang dari pasar dalam negeri. Permintaan ekspor komoditas olahan tersebut juga terbilang cukup baik saat pandemi. Negara tujuan ekspor komoditas tersebut adalah Amerika, Jerman, Inggris, Serbia, Malaysia, Australia, Hongkong, dan Turki.

Gula merah yang berasal dari kelapa dan berbentuk bubuk mengandung gula atau glukosa dengan kandungan kalori yang lebih rendah dibandingkan jenis gula lainnya. Gula ini direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes agar kadar gula bisa lebih terkontrol.

Saat ini, gula merah tersebut menjadi salah satu komoditas dagang yang potensial dan sedang dikembangkan menjadi produk gula untuk diet dan meningkatkan kesehatan tubuh.

Untuk membuat 5 kg gula membutuhkan 10 liter nira kelapa. Nira tersebut didapatkan dengan cara menyadap pohon kelapa. Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat gula adalah alat cetak, alat perebusan, dan tungku untuk masak. Pembuatan produk turunan kelapa tersebut masih menggunakan cara tradisional dan memang dikerjakan oleh pengusaha industri kecil dan menengah.

Sayangnya, para produsen gula kelapa juga kerap mengalami permasalahan di pasar lokal,  yaitu ketimpangan harga jual karena pembeli menginginkan harga jual yang rendah, sedangkan biaya produksi tidak bisa semurah permintaan konsumen. Salah satu yang menyebabkan tingginya harga produksi adalah biaya transportasi.

Harga produksi sangat bergantung pada kondisi sarana dan prasarana. Oleh karena itu, diperlukan adanya dukungan pemerintah untuk memperbaki sarana dan prasarana agar permasalahan ketimpangan harga bisa diatasi dengan baik. Pasalnya, permasalahan ketimpangan harga tersebut membuat sebagian besar produsen gula kelapa berhenti memproduksi dan lebih memilih bidang usaha lain.

Permintaan ekspor gula ini cukup bagus, baik untuk produk yang berbentuk koin padat, bubuk, maupun gula semut. Permintaan komoditas olahan tersebut selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Jika produsen gula kelapa terus didukung dengan baik, produsen bisa meningkatkan kualitas olahan produknya sehingga produk ekspor asal Indonesia bisa bersaing dengan produk yang berasal dari negara lain.