Gunakan Induk Lele yang Siap Pijah

Pertanianku – Seorang peternak lele pemula di Cibinong, Bogor bernama Adi menghampiri kolam induk lele miliknya untuk dipijhakan. Dari pengetahuan yang dimilikinya, Adi memilih induk yang paling besar dengan perut buncit dan dianggapnya betina. Setelah itu, dia memilih induk yang dianggap jantan dengan ciri-ciri tubuh ramping. Kedua induk tersebut disatukan dalam kolam berukuran 1 m x 2 m x 1 m. Esok paginya, ternyata induk yang dipijahkan secara alami tersebut tidak mengeluarkan telur. Dengan kata lain, induknya tidak memijah. Setelah ditelusuri dan bertanya kepada rekannya sesama pembudidaya yang lebih mengerti, induk betina yang digunakannya mengandung lemak di dalam perutnya cukup banyak sehingga telurnya tidak keluar dan kematangannya belum maksimal.

Gunakan Induk Lele yang Siap Pijah

Dari cerita tersebut, kita bisa mengetahui bahwa induk yang akan dipijahkan sebaiknya dikarantina dan diberok (dipuasakan) terlebih dahulu selama beberapa hari (1—2 hari). Menurut S. Gunawan, praktisi lele di Bekasi menyebutkan bahwa tujuan karantina dan pemberokan induk untuk memaksimalkan kematangan gonad induk. Selain itu, lemak dalam perut induk akan luruh karena perlakuan tersebut. Dengan demikian, induk akan mengeluarkan telur dengan maksimal saat dipijahkan.

Adapun prosesnya, setelah memilih induk betina yang akan dipijahkan, sebaiknya dikarantina di kolam khusus. Selama di kolam karantina kondisi air tetap keruh. Pemberian pakan cukup satu kali sehari pada sore hari dengan jumlah secukupnya, jangan terlalu banyak. Jadi, pakan yang diberikan cukup untuk menjaga kondisi induk tetap prima. Jenis pakan yang disarankan berupa pelet, bukan pakan alami seperti daging bekicot. Setelah karantina, induk betina siap dipijahkan. Khusus untuk induk jantan, tidak perlu dikarantina.

 

Sumber: Buku Belajar Dari Kegagalan Bisnis Lele