Pertanianku — Setiap usaha memiliki risiko serta peluang, termasuk bisnis ternak ayam broiler. Risiko ternak ayam broiler terbilang cukup besar karena ayam merupakan makhluk hidup sehingga kegiatan bisnis yang akan berlangsung akan dipengaruhi oleh kondisi ayam. Semakin baik kondisi ayam, kegiatan usaha akan berjalan dengan baik juga.

Ayam broiler memiliki pertumbuhan yang cukup cepat, tetapi terkenal manja. Hal ini karena ayam broiler membutuhkan beberapa perlakuan istimewa untuk mendukung pertumbuhannya agar optimal. Risiko dalam usaha tidak bisa dihindari, tetapi bisa diminimalisir. Untuk memulai usaha broiler, ada beberapa hal penting yang sebaiknya diperhatikan.
Tren harga
Sebelum memulai usaha peternakan, sebaiknya melihat atau mempelajari terlebih dahulu tren harga ayam hidup saat panen. Dengan begitu, peternak bisa melakukan panen saat harga ayam sedang tinggi seperti pada hari raya keagamaan. Anda bisa memperkirakan waktu yang tepat kapan harus membeli DOC yang disesuaikan dengan waktu panen.
Kondisi musim dan cuaca
Musim dan cuaca sangat memengaruhi hasil yang bisa didapatkan karena kedua faktor tersebut akan berpengaruh langsung terhadap kondisi kesehatan ayam. Ayam yang sehat lebih mudah dijual dan diserap oleh konsumen. Ayam yang sakit cenderung tidak layak untuk dijual sehingga hanya akan menyebabkan kerugian.
Adanya penyakit akan menyebabkan efisiensi pakan memburuk, pertumbuhan melambat, dan menyebabkan kematian. Dengan demikian, Anda harus menggelontorkan dana operasional tambahan untuk merawat ayam yang sakit, bahkan bisa berujung sia-sia karena ayam sakit.
Peternak pemula bisa mendapatkan informasi mengenai kondisi musim dan cuaca dari peternak ayam yang sudah berpengalaman. Dengan memilih waktu pemeliharaan yang tepat, diharapkan mampu mengoptimalkan hasil panen serta menjaga motivasi dan kepercayaan diri peternak.
Populasi awal
Untuk pemula, sebaiknya disarankan untuk beternak ayam dalam jumlah kecil terlebih dahulu atau disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Sebagai langkah awal, peternak bisa mulai memelihara 1.000—3.000 ekor DOC, tetapi dengan catatan sudah memiliki pasar yang jelas. Usahakan modal yang dimiliki bisa digunakan untuk 3—4 kali periode pemeliharaan sebagai cadangan apabila usaha pertama gagal.