Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Budidaya Teripang

Pertanianku— Teripang merupakan salah satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomi tinggi. Tak heran, penangkapan teripang di alam bebas cukup masif. Penangkapan tersebut menyebabkan populasi teripang semakin menipis. Oleh karena itu, budidaya teripang bisa menjadi salah satu bidang usaha yang menjanjikan untuk dijalani.

budidaya teripang
foto: pixabay

Masyarakat bisa membudidayakan teripang dari benih yang didapatkan di daerah pantai yang ditumbuhi lamun. Benih teripang dikumpulkan pada pagi atau sore hari. Gunakan benih teripang berukuran 5—7 cm. Sebab, teripang ukuran tersebut sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Pembudidaya bisa membeli benih dari balai penangkaran.

Gunakan benih yang terlihat padat berisi dan tidak cacat. Selain itu, jangan gunakan benih yang mengeluarkan cairan berwarna kuning. Jika Anda membeli benih dari tempat yang agak jauh, sebaiknya lakukan pengangkutan benih pada pagi atau malam hari. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari suhu panas selama berada di perjalanan. Gunakan wadah yang berisi substrat pasir untuk pengangkutan sistem terbuka.

Anda sebenarnya juga bisa menghasilkan benih teripang sendiri dengan cara memelihara induk teripang di dalam kurung tancap. Induk yang digunakan sebaiknya berukuran 20—25 cm.

Budidaya sebaiknya dilakukan di lokasi yang memiliki dasar perairan berupa pasir, pasir berlumpur, berkarang, dan ditumbuhi rumput lindung. Pastikan lokasi terbebas dari pencemaran bahan-bahan kimia dan angin kencang serta gelombang yang besar.

Teripang bisa dibudidayakan di perairan dengan kedalaman 50—150 cm saat surut rendah. Pastikan sirkulasi air di daerah tersebut berjalan dengan lancar dan kadar garam atau salinitas mencapai 24—33 ppt dengan suhu 25—30°C.

Anda bisa menggunakan sistem pen culture untuk budidaya teripang. Area budidaya diberikan pagar berupa kurungan untuk mencegah teripang meloloskan diri. Pagar tersebut dibuat lebih tinggi dari permukaan laut saat pasang tertinggi. Luas area yang dipagari biasanya mencapai 400—800 meter.

Pagar tersebut bisa dibuat dari kayu yang tahan air seperti kayu ulin dan dinding kurungan yang menggunakan waring. Pada bagian bawah pagar biasanya dipasang papan kayu untuk mencegah teripang keluar dari dalam area budidaya. Papan kayu tersebut juga dibentangkan sedalam 30 cm ke dasar lumpur.