Pertanianku — Saat Anda ingin menangkap ikan lele, sebaiknya perhatikan bagian patil ikan lele. Jangan sampai Anda menjadi korban tusukan patil yang beracun meskipun tidak berbahaya. Pembudidaya atau mereka yang senang menangkap ikan lele mungkin sudah terbiasa terkena patil ikan lele. Namun, untuk Anda yang baru pertama kali mengalami dipatil ikan lele, jangan khawatir.

Berikut ini pertolongan pertama setelah terkena patil ikan lele.
- Bersihkan luka dengan air bersih.
- Jika patil ikan tertancap pada kulit, lepaskan menggunakan pinset. Setelah itu, bersihkan area tersebut dengan air bersih dan sabun.
- Rendam area tubuh atau kulit yang dipatil ke dalam wadah berisi air hangat. Langkah ini berguna untuk meringankan rasa nyeri yang timbul akibat sengatan patil. Jika area tubuh sulit direndam, kompres area tersebut dengan air hangat.
- Hindari bagian luka terkena kotor.
Luka akibat dipatil ikan lele tidak boleh ditutup dengan plester luka. Sebaiknya, luka tersebut dibiarkan begitu saja, tetapi tetap dijaga kebersihannya agar tidak ada kuman dan bakteri yang masuk.
Jika setelah dipatil terasa nyeri, Anda bisa meminum obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen dengan dosis yang sudah dianjurkan pada kemasannya.
Apabila setelah pertolongan pertama rasa nyeri tidak kunjung membaik, apalagi hingga menunjukkan gejala-gejala tertentu seperti susah bernapas, muntah, gatal-gatal di seluruh badan, hingga kejang, segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Patil merupakan senjata ikan lele yang digunakan untuk berlindung dari ancaman. Itu sebabnya ketika Anda ingin menangkap lele, biasanya lele secara alami akan menggunakan patilnya untuk melindungi diri.
Selain itu, patil berfungsi untuk berjalan saat lele berada di daratan, terutama untuk lele berjenis walking fish. Kandungan racun di dalam patin lele akan berkurang seiring dengan bertambahnya umur ikan. Oleh karena itu, kadar racun yang paling tinggi ditemui pada ikan lele yang masih remaja.