Halau Serangan Lalat Buah dengan Daun Wangi Melaleuca bracteata

Pertanianku — Lalat buah sering kali menjadi penyebab petani mengalami kerugian. Serangan lalat buah meningkat pada saat musim hujan sampai 70 persen. Serangan lalat ini bisa ditangani melalui beberapa cara, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman sebagai pengendali alami. Mengendalikan lalat dengan tanaman pelindung merupakan cara organik untuk menjaga hasil panen bebas dari serangan OPT sekaligus residu kimia. Tanaman penghalau yang bisa digunakan adalah daun wangi Melaleuca bracteata.

daun wangi
foto: Oleh Daderot – Self-photographed, Domain Publik, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=16168571

Tanaman anggota famili Myrtacaea banyak tumbuh di sekitar kebun dan sangat mudah diolah menjadi penghalau lalat. Caranya, remas setangkai daun wangi, lalu ikat di dalam botol plastik. Berikan air di bagian dasar botol. Peremasan tangkai daun wangi berfungsi mengeluarkan aroma minyak atsiri yang disukai oleh lalat buah. Biasanya, setelah diremas akan ada banyak lalat buah yang berdatangan karena aromanya.

Serangan lalat yang tidak dikendalikan dengan benar dapat menyebabkan kerusakan mencapai 100 persen. Dengan daun wangi, lalat dapat teralihkan ke perangkap. Pemanfaatan daun wangi merupakan cara alternatif yang sangat mudah dan murah dilakukan. Anda bisa menggunakannya dalam bentuk segar ataupun sudah diolah menjadi minyak.

Daun wangi juga dapat diolah menjadi minyak melalui penyulingan. Minyak tersebut mengandung 76 persen metil eugenol, salah satu bahan yang sering digunakan untuk menarik perhatian lalat masuk ke perangkap. Pekebun juga sering menggunakan metil eugenol sintetis yang banyak beredar di pasaran. Rata-rata senyawa sintetis tersebut mengandung 80 persen metil eugenol.

Berdasarkan hasil percobaan, dosis minyak daun wangi yang efektif untuk memerangkap lalat buah adalah 57 persen. Kemampuannya tidak kalah dari metil eugenol sintetis yang sudah banyak beredar di pasaran.

Selain daun wangi, Anda juga bisa menggunakan hasil penyulingan minyak cengkih untuk mendapatkan metil eugenol. Akan tetapi, prosesnya tergolong lebih panjang dan biayanya lebih mahal.

Pekebun juga kerap membungkus buah untuk menghindari serangan lalat. Pembungkusan biasanya dilakukan pada tanaman jambu air.