Hama dan Penyakit Tanaman Pisang yang Meresahkan

Pertanianku — Pisang terkenal sebagai tanaman buah yang mudah tumbuh. Namun, bukan berarti pisang tidak bisa diserang oleh hama dan penyakit, justru ada banyak hama yang mengintai tanaman buah ini, begitu pun dengan penyakit. Serangan hama dan penyakit tanaman pisang harus ditangani dengan benar agar tidak memengaruhi hasil panen sehingga tidak menimbulkan kerugian yang berarti. Berikut ini beberapa hama dan penyakit tanaman pisang yang perlu diwaspadai.

penyakit tanaman pisang
foto: Pertanianku

Hama tanaman pisang

Hama yang cukup meresahkan adalah lalat buah Nacoleia octasema Meyr dan terkadang lalat buah Dacus musae yang lebih ganas. Hama ini menyerang pentil buah hingga menimbulkan bekas tusukan yang disebut burik (scab). Pemberongsongan bunga (jantung) pisang dilakukan sebelum mekar dengan kantong plastik atau penyuntikan Temaron 0,2% dapat mencegah serangan hama tersebut.

Hama selanjutnya yang perlu diwaspadai adalah ulat penggulung daun (Erionota thrax) dan legek (Cosmopolites sordidus) yang sering menggerek batang pisang. Ulat penggulung daun akan membuat daun pisang robek. Akibatnya, fotosintesis daun rendah sehingga buah pisang menjadi kerempeng (tidak berisi penuh).

Penyakit tanaman pisang

Penyakit yang sangat merusak tanaman adalah penyakit layu atau moko (Pseudomonas solanacearum), penyakit darah (Xanthomonas celebensis), dan virus kerdil yang dikenal sebagai bunchy top (BTV). Penyakit layu dan penyakit darah ini dapat ditularkan melalui bibit yang ditanam atau tanahnya telah terinfeksi. Penyakit BTV ditularkan oleh serangga vektor Pentalonia nigronervosa (kutu getar).

Selain itu, tanaman pisang juga kerap mengalami penyakit daun pisang, yakni sigatoga yang disebabkan oleh Cercospora musae. Penyakit ini mengakibatkan daun berwarna merah hingga kehitam-hitaman sehingga kurang mampu melakukan fotosintesis.

Penyakit berbahaya lainnya yang harus diwaspadai adalah cokelat batang (layu daun kuning) yang disebut panama (Fusarium oxysporum cubense) yang mematikan. Penyakit panama telah menyebar luas. Gejala utama adalah batang semu berwarna kecokelatan, daun menguning, kemudian mati.

Penyakit cokelat batang tergolong mudah menular melalui tanah, pengairan, dan bibit. Penularan juga bisa disebabkan oleh penggunaan pupuk kandang yang belum matang.

Penyakit moko dan panama sulit diberantas. Namun, drainase kebun yang baik dapat mencegahnya.