Pertanianku – Hama dalam budi daya bandeng di tambak bisa sangat beragam jenisnya. Ada hama yang bersifat pengganggu, kompetitor (penyaing), atau pemangsa. Jenis hama pengganggu misalnya kepiting (ketam), udang tanah, teritip, dan kerang-kerangan. Pada umumnya, hama pengganggu tersebut membuat kebocoran pematang tambak atau menempel di pintu air.
Hama kompetitor merupakan binatang yang bersaing dalammemanfaatkan semua yang dibutuhkan oleh bandeng, baik ruang maupun makanan yang sama dengan bandeng juga sama-sama dibutuhkan oleh hama kompetitor tersebut. Jenis binatang kompetitor ini misalnya adalah ikan liar (mujair dan belanak), siput (trisipan dan keong), ketam-ketaman, serta udang kecil. Sementara itu, hama pemangsa adalah binatang yang secara langsung memakan bandeng yang dipelihara. Jenis hewan pemangsa ini meliputi ikan liar (payus, kakap, kerong-kerong, keting, dan sembilang), kepiting, serta ular.
Berikut adalah beberapa penjelasan dari beberapa hama yang seringterdapat pada tambak bandeng dan solusi pengendaliannya.
- Ikan predator
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, ikan predator seperti mujair, kakap putih, kerong-kerong, keting/lundu, dan glodog dapat mengurangi hasil panen. Solusi penanggulangannya adalah menaburkan saponin pada waktu persiapan lahan tambak dan melakukan penyaringan air waktu pengisian kolam tambak.
- Sero
Sero atau biasa disebut musang air sangat ‘doyan’ memakan bandeng. Biasanya, sero melakukan perburuan secara berkelompok. Oleh karena itu, dengan adanya sero di tambak dapat mengurangi jumlah bandeng yang ada sehingga berakibat pada menurunnya hasil panen. Solusi penanggulangannya adalah dengan memberikan penerangan pada keliling tambak. Hal itu karena sero merupakan binatang yang takut akan sinar atau cahaya.
- Leseh
Para petambak menyebutnya leseh, tetapi sebenarnya lesehmerupakan siput atau keong kecil pemakan plankton dan lumut. Jika leseh terdapat di tambak bandeng, tentu saja dapat merugikan petambak. Hal itu karena leseh ikut memakan pakan alami (kelekap, lumut, dan plankton) yang terdapat di tambak atau bisa disebut juga sebagai hama kompetitor (penyaing).
Penanggulangan yang paling efektif sampai saat ini masih belum terungkap. Namun, untuk menghambat laju perkembangbiakannya, para petambak biasanya menggunakan buah maja yang diperas isinya lalu dicampurkan dengan air, kemudian ditebarkan pada lahan tambak. Cara tersebut sudah terbukti efektif dapat mengurangi populasi leseh.
- Ular
Jenis ular yang biasa terdapat pada tambak bandeng adalah ular air. Sebagai hama predator, tentu saja hewan ini akan memangsa bandeng yang terdapat di tambak. Memang, sebagai salah satu hama bandeng, ular ini bukan merupakan masalah serius. Hal itu karena jumlah bandeng yang dimangsa relatif sedikit. Selain itu, jika ular sudah makan sekali, akan membutuhkan waktu lama bagi ular untuk makan kembali. Akan tetapi, jika ular yang terdapat di tambak banyak jumlahnya, hama ini akan menjadi masalah serius.
Cara mudah menangani hama ini adalah dengan cara memburu dan membunuh ular tersebut, terutama di daerah pematang yang berlubang. Akan tetapi, ada juga petambak yang menggunakan racunular yang dikenal dengan nama Potas yang notabene merupakan bahan kimia kuat da n ampuh membasmi ular. Cara penggunaannya adalah dengan menunggu ular keluar dari sarangnya. Ketika ular keluar, Potas disemprotkan ke bagian kepalanya sampai ular mati.
- Manusia
Hama sekaligus musuh petambak bandeng yang paling merugikan adalah manusia. Tak dapat dipungkiri bahwa manusia atau orangorang di sekitar tambak bisa saja ‘mengambil’ bandeng yang sedang dipelihara ketika kondisinya memungkinkan, saat malam hari atau ketika petambak sedang tidak berada di tempat. Solusi yang paling efektif untuk menanggulanginya adalah menjaga tambak setiap saat.
Sumber: Buku Panen Bandeng 50 Hari