Pertanianku — Hama pada tanaman kentang sangatlah beragam. Tanaman umbi ini tidak mudah perawatannya karena sangat peka terhadap kelembapan tanah. Perubahan kelembapan tanah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan umbi kentang tumbuh secara tidak normal dan berbentuk bercabang.

Mengontrol kelembapan dan ketersediaan air sama pentingnya dengan mengontrol penyakit dan hama yang menyerang tanaman ini. Berikut ini merupakan hama penyebab beberapa penyakit pada kentang yang harus Anda waspadai.
Ulat penggulung daun
Ulat yang memiliki nama ilmiah Phythorimaea sp. ini menjadi hama kentang dengan merusak daun-daun tanaman umbi tersebut. Selain itu, ia juga mampu merusak tunas umbi. Sering kali ulat penggulung daun menyerang pada musim kemarau. Walaupun demikian, pemberantasannya masih dapat dilakukan, yaitu menggunakan insektisida supracide 0,2—0.3 persen.
Ulat tanah
Berbeda dengan ulat penggulung daun, ulat tanah yang memiliki nama ilmiah Agrotis ipsiloni ini merusak tanaman kentang dengan memotong daun yang masih muda. Pemberantasannya dapat dilakukan dengan membunuh ulat tersebut.
Ulat biasanya ditemukan di sekitar batang dalam tanah dan akan keluar dari persembunyiannya pada pukul tiga hingga enam sore.
Oteng-oteng atau hama pelentung
Epilachna sp. atau oteng-oteng dapat merusak daun. Cara pemberantasannya dengan menggunakan kelthane sebesar 0,1—0,2 persen.
Orong-orong atau anjing tanah
Hama bernama ilmiah Cryllotaipa sp. ini merusak tanaman kentang dengan cara melubangi umbi-umbi kentang. Akibatnya, nilai jual dan kualitas kentang menjadi rendah. Pencegahan serangan hama ini dapat dilakukan dengan mencampurkan tebung 85 S dengan pupuk kandang yang digunakan sebagai pupuk tanaman kentang.
Nematoda
Jenis nematoda Meloidagyne dapat menimbulkan penyakit kutil pada umbi kentang. Kualitas kentang pun dapat menurun jika sudah terkena penyakit ini. Nematoda dapat menyerang pada kentang yang ditanam di tanah dengan pH agak rendah.
Pemberantasan nematoda dilakukan dengan menggunakan semprotan nematisida. Furadan 3G, salah satu jenis nematisida, dapat dicampurkan dengan pupuk kandang. Campuran tersebut dimasukkan ke tanah pada saat penanaman.
Selain itu, jika tidak ingin terserang hama, penggunaan bibit kentang yang resisten terhadap hama ini bisa menjadi salah satu solusi. Solusi lain adalah dengan menanam tanaman kenikir (tagestes erectus) di sekitar tanaman kentang.