Hama Tanaman Nanas yang Meresahkan

Pertanianku — Pertumbuhan tanaman nanas dapat terhambat karena serangan hama yang merusak salah satu bagian tanaman. Serangan hama tanaman nanas harus ditangani sesuai dengan jenis hama yang menyerang dan dilakukan secepatnya. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui jenis-jenis hama yang kemungkinan dapat menyerang tanaman nanas.

hama tanaman nanas
foto: Ppixabay

Kutu putih

Kutu putih Dysmicocus brevipes dapat menyebabkan tanaman berhenti tumbuh karena jaringan pada akar sudah mati dan membusuk. Hama kutu putih dapat dikendalikan dengan merendam benih nanas yang akan digunakan di larutan Chemitation atau Diazinon 50 ml/liter air selama 3 menit. Setelah itu, tiriskan bibit secara vertikal selama 24 jam agar larutan meresap pada bagian pangkal daun.

Pengendalian juga dapat dilakukan dengan menyemprot tanaman dengan pestisida Paration. Hindari menanam nanas di sekitar tanaman inang kutu putih, yakni tebu, padi, kopi, pisang, kedelai, dan kacang tanah.

Kutu sisik

Kutu sisik atau Diaspis bromeliae dapat menyebabkan permukaan daun tampak memiliki bercak-bercak kering dan penampilan buah menjadi tidak menarik karena kutu mengisap cairan buah.

Hama dapat dikendalikan dengan merendam bibit nanas di larutan Chemitation atau Diazinon 50 ml/liter air selama 3 menit, kemudian tiriskan bibit secara vertikal selama 24 jam agar larutan dapat meresap ke dalam pangkal daun. Pengendalian juga perlu dilakukan dengan pemantauan predator kumbang dan penyemprotan dengan Diazinon, Basudin, dan Basaminon.

Thrips

Hama Thrips tabaci dapat menyebabkan ukuran daun muda menyusut dan menyebabkan bercak berwarna merah keperakan pada daun tanaman.

Hama thrips dapat dikendalikan dengan membersihkan gulma atau tanaman yang menjadi inang bagi thrips seperti lumut dan jamur. Hindari penanaman yang dilakukan secara terus-menerus pada lahan yang sama. Anda juga dapat mengendalikannya dengan penyemprotan Mesurol 50 WP dan Lannate 25 WP.

Nematoda

Nematoda cacing Meloidogyne spp. akan menyebabkan bagian akar tanaman membengkak. Pada serangan yang hebat, akar tanaman akan mati dan diikuti dengan kematian tanaman secara total.

Nematoda dapat dikendalikan dengan menggunakan bibit tanaman yang tahan nematoda, melakukan pengolahan lahan yang benar, menggunakan Furadan 3G dengan dosis 20—30 kg/hektare, dan melakukan pergiliran tanaman.