Pertanianku – Ubi jalar yang tumbuh subur di Indonesia ini sering dijadikan sebagai alternatif makanan pengganti nasi. Hal ini karena ubi jalar mengandung karbohidrat seperti nasi. Namun, tahukah Anda bahwa ubi jalar dipercaya berkhasiat menghambat pertumbuhan sel kanker?

Rasanya yang manis membuatnya banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Selain itu, ubi jalar juga kaya akan serat.
Ubi jalar sendiri memiliki tiga jenis, yakni ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan ubi jalar ungu campur jingga. Setiap 100 g ubi jalar kuning mengandung 86 kalori, 20 g karbohidrat, sodium 55 mg, dan potassiun 337 mg. Ubi ini tidak mengandung lemak dan kolesterol serta mengandung vitamin A sebesar 283%.
Namun, kandungan nutrisi di dalamnya tergantung pada gradasi warna ubi jalar tersebut. warna yang semakin pekat akan memberikan nutrisi yang semakin tinggi seperti potasium, kalsium, vitamin C, dan kaya akan komponen yang mampu melawan sel kanker.
Bahkan, yang menakjubkannya lagi ubi jalar mengandung lebih dari 600 karotenoid yang yang mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker. Salah satu yang terkuat dalam karotenoid tersebut adalah betakaroten, termasuk vitamin. Anti-oksidan terkuat yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker dalam darah.
Selain itu, ubi jalar juga mengandung protein tumbuhan. Salah satu yang terkuat adalah sporamin. Sebanyak 80 persen protein tersebut ditemukan dalam ubi. Sporamin memiliki efek yang sangat baik dalam mencegah kanker.
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa sporamin dan karotenoid sangat berguna untuk melawan kanker. Misalnya, leukimia, kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker lidah.
Selain untuk mencegah kanker, ubi jalar juga dapat mengatasi gula darah dan diabetes, saluran pencernaan, mengurangi peradangan, dan kesuburan. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui bahwa mengonsumsi ubi dapat memberikan dampak yang sangat baik bagi kesehatan. Jadi, mulailah rajin mengonsumsi ubi jalar mulai sekarang.