Pertanianku — Meskipun peluang usaha pembibitan kambing tergolong besar, tetap saja memiliki risiko yang cukup besar. Ada banyak hambatan yang sering dialami oleh peternak sehingga sering membuat pemula atau peternak tidak bisa mendapatkan keuntungan yang optimal. Hambatan tersebut sebaiknya diketahui oleh Anda sejak awal sebelum memulai usaha pembibitan sebagai tindakan preventif.
Dengan mengetahui kemungkinan hambatan yang bisa dialami, Anda bisa mempelajari cara untuk mengatasi hambatan yang bisa terjadi secara tiba-tiba dengan baik. Hal penting yang harus Anda pahami ialah kegagalan atau pemasaran dapat menunda waktu untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan pada tahap awal sebaiknya digunakan untuk mempertahankan usaha dan menambah modal usaha.
Berikut ini beberapa hambatan usaha pembibitan kambing yang perlu Anda ketahui.
Sistem pemasaran yang merugikan peternak
Sering kali peternak tradisional menjual kambingnya kepada para tengkulak yang berada di dekat mereka. Tengkulak ini akan menghubungkan pedagang dengan konsumen. Sistem pemasaran ini akan melibatkan banyak orang dan setiap yang terlibat akan mendapatkan bagian uang dari pemasaran kambing.
Sistem ini sudah jelas-jelas merugikan peternak yang posisinya lemah karena tidak mengetahui informasi harga dan sering terdesak karena kebutuhan. Selain itu, tak jarang peternak tradisional menjual kambing mereka dengan tergesa-gesa sehingga yang diinginkan hanya cepat laku dan mendapatkan uang. Tentu saja ini strategi yang salah dan masih sering dialami peternak tradisional.
Risiko kegagalan yang tinggi
Risiko kegagalan pembibitan kambing tergolong lebih tinggi dari usaha penggemukan. Hal ini karena kematian anak dan induk lebih sering terjadi pada siklus usaha pembibitan yang membutuhkan waktu lebih panjang. Pasalnya, usaha pembibitan dilakukan pada masa-masa rawan dalam fase hidup kambing, mulai dari fase bunting, melahirkan, dan membesarkan anak kambing.
Risiko tersebut dapat diminimalisir dengan pengelolaan ternak yang dilakukan secara profesional. Caranya antara lain dengan memilih bibit yang baik, pakan berkualitas, dan menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik.
Permodalan
Terkadang, usaha pembibitan kambing terhambat oleh masalah permodalan karena membutuhkan waktu yang cukup panjang. Hal ini karena keuntungan baru bisa didapatkan dari penjualan bibit, sedangkan bibit paling cepat dapat dipanen setelah delapan bulan pemeliharaan untuk kambing PE. Waktu pemeliharaan tersebut akan lebih lama bila Anda menggunakan jenis kambing kacang. Masalah permodalan bisa diatasi dengan membentuk kelompok.
Keterbatasan sumber daya manusia
Membuat usaha pembibitan menjadi skala komersial membutuhkan tenaga kerja yang kompeten. Pasalnya, kambing harus dipelihara secara intensif. Anda juga harus memperhitungkan segalanya dengan tepat agar selama 8 bulan pemeliharaan tersebut dapat memberikan hasil yang menguntungkan. Misalnya, break event point (BEP), jumlah kambing yang diternak, jumlah pakan yang dibutuhkan, dan modal yang harus dimiliki.