Pertanianku — Setiap akhir tahun biasanya harga bahan pangan di pasar tradisional akan mulai mengalami kenaikan. Namun, menjelang akhir 2019 harga beras masih normal beberapa pasar, salah satunya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Beberapa jenis beras terlihat masih memiliki harga yang normal seperti beras Pandan Wangi di pasaran masih dijual dengan kisaran harga Rp13.000 per liter. Beras jenis Petruk dijual dengan harga Rp11.000 per liter. Beras jenis Saigon Rp10.000 per liter. Beras jenis Ramos Bandung dijual dengan harga Rp12.000 per liter. Beras BW dijual dengan harga Rp10.000 per liter.
“Kalau itu (IR 42) Rp12.000, itu (IR 64) Rp9.000,” kata seseorang pedagang beras di bilangan Jakarta Selatan tepatnya di Pasar Minggu, pada 10 November 2019 seperti dikutip dari laman Bulog.
Pedagang beras tersebut menuturkan bahwa harga tersebut belum mengalami kenaikan dari beberapa waktu belakangan ini. Menurut pedagang beras tersebut harga beras yang beredar di pasaran berpengaruh dengan stok beras yang ada.
Seorang pedagang beras lainnya yang berada pada satu lokasi yang sama dengan pedagang beras sebelumnya juga mengatakan bahwa memang harga beras yang dijualnya pun memiliki kondisi yang sama tidak mengalami kenaikan.
Saat disinggung tentang beras Bulog, para pedagang mengaku stoknya belum tersedia. Jika beras Bulog tersedia biasanya harganya akan lebih murah jika dibandingkan dengan beras yang lain.
“Beras Bulog enggak ada stoknya kita. Kalau ada lebih murah, ngejual-nya biasa Rp7.000 sampai Rp7.500,” ungkap pedagang beras.
Jika dilihat dari daftar harga pokok yang tercatat pada website infopangan.jakarta.go.id harga beras IR 45 dijual dengan harga Rp12.136 per kg, IR III (64) Rp9.551 per kg, IR II (64) Rp10.666 per kg, IR I (64) Rp11.567 per kg. Harga-harga tersebut rata-rata tertulis keterangan stabil.
Direktur Umum Food Station, Arief Prasetyo Adi menuturkan bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan kerja sama dengan Perum Bulog untuk menyuplai beras khususnya untuk kawasan DKI Jakarta. Upaya yang dilakukan juga merupakan bentuk antisipasi gejolak harga beras yang biasa terjadi menjelang akhir tahun.
“Jakarta sudah kita amankan ada tambahan dari Bulog 100—110 ribu ton kemudian dari Sulawesi 40 ribu ton di luar yang rutin, stok Pasar Cipinang dijaga di atas 30 ribu ton. Per hari ini di (gudang beras) Cipinang 52 ribu ton. Harusnya Jakarta sangat aman. Sangat jauh aman,” ungkap Arief.