BPS Mencatat, Harga Beras Medium Alami Kenaikan

Pertanianku — Pada Desember 2017, harga beras medium di tingkat penggilingan naik sebesar 2,66 persen menjadi Rp9.526 per kilogram jika dibandingkan dengan November 2017. Ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

haga beras medium
Google Image

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan tersebut diakibatkan karena adanya kenaikan permintaan dari masyarakat. Pasalnya, pada bulan tersebut masih memasuki musim tanam sehingga pasokan menurun.

“Pada Desember ini merupakan musim tanam, panen raya akan masuk pada Januari—Maret 2018,” katanya, Selasa (2/1/2017).

Disamping itu, kenaikan rata-rata harga beras bukan hanya terjadi pada beras kualitas medium saja. Akan tetapi, tercatat untuk beras kualitas premium juga mengalami kenaikan sebesar 3,37 persen atau menjadi Rp9.860 per kilogram. Harga itu naik dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara, rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.309 per kilogram, naik sebesar 2,98 persen.

Desember 2017 ini, rata-rata harga beras di penggilingan mengalami kenaikan pada semua kualitas dibandingkan dengan Desember 2016. Untuk kualitas premium sebesar 5,54 persen, medium sebesar 5,04 persen, dan kualitas rendah sebesar 7,52 persen.

Sementara itu, untuk gabah kering panen, selama Desember 2017, rata-rata harga di tingkat petani Rp4.995 per kilogram atau naik 2,69 persen. Kemudian, di tingkat penggilingan Rp5.081,00 per kilogram atau naik 2,62 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada November 2017.

Untuk rata-rata harga gabah kering giling, di tingkat petani tercatat Rp5.606,00 per kilogram atau naik 0,22 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.689 per kilogram atau naik 0,01 persen. Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp4.534,00 per kilogram atau naik 0,88 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.615,00 per kilogram atau naik 0,62 persen.

Laporan BPS tersebut berdasarkan 1.473 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi selama Desember 2017. Tercatat transaksi gabah kering panen sebanyak 65,79 persen, gabah kualitas rendah 20,50 persen, dan gabah kering giling 13,71 persen.