Pertanianku – Selama ini, cabai merupakan komoditas pangan yang paling sering mengalami fluktuasi harga. Penyebabnya pun beragam mulai dari cuaca ekstrem, minimnya pasokan, hingga hambatan pendistribusian yang membuat harga cabai seringkali tak stabil.
Beberapa bulan terakhir ini cabai menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Bagaimana tidak, dalam waktu sekejap harga cabai melonjak di angka tertinggi. Hal ini tentu saja menjadi momok bagi masyarakat. Terlebih lagi sekitar satu bulan lagi, seluruh umat muslim akan memasuki bulan Ramadan dan akan merayakan Idul Fitri.
Meskipun secara perlahan harga cabai mulai stabil di beberapa daerah, sepertinya tak juga membuat masyarakat dapat bernapas lega. Pasalnya, saat Ramadan tiba, biasanya beberapa komoditas pangan akan melonjak naik. Dan, hal ini akan berlangsung hingga Hari Raya Idul Fitri.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono mengatakan telah memiliki strategi untuk menjaga harga cabai jelang Ramadan hingga Hari Raya agar terkendali. “Insya Allah harga cabai aman hingga Hari Raya dengan catatan harus selalu dikawal,” ungkapnya usai menjadi pembicara di talkshow Strategi Kendalikan Pasokan dan Harga Cabai di Hotel Ibis, Jakarta (26/4).
Lebih lanjut Spudnik mengungkapkan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat ini tengah mengembangkan Toko Tani Indonesia (TTI). Bahkan, Spudnik bercerita bahwa Mentan akan menyediakan kedepannya 1.000 TTI di seluruh Indonesia. Hingga saat ini TTI sudah ada sebanyak 534.
“Kami juga akan mengupayakan memperpendek rantai pasok, sehingga harga cabai bisa lebih terkendali,” tambahnya.
Dirjen Hortikultura Kementan juga mengimbau masyarakat tetap melanjutkan program tanam cabai di pekarangan.