Harga Cabai Rawit Ikut Naik Tajam di Bulan Ramadan

Pertanianku — Memasuki bulan suci Ramadan, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga, salah satunya, yaitu cabai rawit. Harga cabai rawit saat ini mencapai Rp90 ribu/kg. Ini merupakan harga cabai rawit dari petani lokal. Sementara, cabai rawit dari luar Tarakan dijual dengan harga Rp70 ribu/kg.

harga cabai rawit
Foto: Pixabay

Purwanti, pedagang di Pasar Gusher mengaku memang terjadi kenaikan harga. Biasanya, cabai rawit ia jual dengan harga Rp50 ribu/kg. Namun, dia menyebut bahwa kenaikan harga baru sejak Sabtu (4/5).

Melansir JPNN, Walikota Tarakan yang juga Ketua TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Khairul membenarkan soal kenaikan harga cabai rawit. Penyebabnya, yaitu selain karena kualitas cabai rawit lokal yang lebih terasa pedasnya, juga karena pasokan dari luar yang berkurang.

“Setelah ini kami akan bahas bagaimana untuk mencari solusi supaya lombok ini bisa stabil harganya. Tentu dengan mendatangkan dari luar,” ujar Khairul.

Selain cabai rawit, sejumlah komoditas lain juga mengalami kenaikan. Namun, Khairul menilai masih dalam ambang wajar. Seperti harga ayam ras atau ayam potong yang mencapai Rp38 ribu—Rp45 ribu per kilogram.

“Rata-rata kalau kita bandingkan dengan sebelum-sebelumnya, tidak terlalu banyak kenaikannya,” ujarnya.

Kendati demikian, Khairul menyebut beberapa kebutuhan pokok perlu penambahan stok. Seperti gula pasir dan daging. Ia berharap, kebutuhan masyarakat bisa tercukupi sampai Idulfitri. Padahal, dari hasil sidak yang dilakukan TPID, tidak ada penimbunan barang yang dibutuhkan warga. Khairul menegaskan, tidak akan main-main dengan distributor yang melakukan hal itu. Pihaknya akan memberikan sanksi tegas.

Sementara itu, Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyawan mengingatkan agar pedagang tidak mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara yang tidak dibenarkan dalam aturan. Sebab, pihaknya akan turut mengawasi.

“Kita ada Satgas Pangan gabungan, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Bulog, untuk mendeteksi apabila ada pihak-pihak yang berupaya berbuat kecurangan,” ujarnya.

Di lain pihak, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara Hendrik Sudaryanto menyarankan agar Pemkot Tarakan jeli melihat waktu pendistribusian kebutuhan sembako. Dengan demikian, dapat menjaga inflasi harga.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata dia, harga sejumlah kebutuhan pokok kerap mengalami lonjakan saat momentum puasa dan menjelang Idulfitri. Seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, daging ayam potong.