Pertanianku – Seminggu sebelum perayaan Hari Raya Galungan yang jatuh pada 3 April lalu, harga komoditas pangan khususnya cabai di Denpasar, Bali, mengalami penurunan. Saat ini di sejumlah pasar yang berada di Denpasar dijual sekitar Rp65.000 per kilogram (kg). Penurunan harga cabai ini sudah terjadi sejak sepekan lalu. Sebelum turun, harga cabai rawit merah dihargai sekitar Rp85.000 per kg.
“Tetapi harga itu belum harga normal, yang normal sekitar Rp30.000-an,” kata Kadis Perindag Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gatra M.Si., di Denpasar, belum lama ini, seperti melansir Okezone (4/4). Didampingi Kabid Metrologi dan Tertib Niaga, Jarot Agung Iswahyudi, Gatra menyebutkan, hujan masih memengaruhi harga cabai.
Begitu juga menjelang Galungan dan Kuningan, diperkirakan ikut menahan harga sehingga masih di kisaran Rp60.000 per kg.
“Kalau hujan nanti sudah berhenti dan hari raya Galungan-Kuningan terlewati, harga cabai pasti akan berangsur turun,” lanjutnya.
Menurut Gatra, beberapa pekan terakhir, harga cabai di petani memang dalam tren penurunan. Karena itu sebutnya, dia yakin kalau harga akan kembali normal, paling tidak di antara Rp27.000—Rp30.000.
Saat ini harga cabai kecil di sejumlah pasar tradisional dilepas antara Rp60.000—Rp65.000 per kg. Sementara itu, di beberapa tempat ada yang menjualnya dengan harga Rp70.000 dan itu adalah cabai dengan kualitas premium.
“Kalau yang harganya di bawah itu, biasanya cabainya agak kecil dan sedikit kisut,” ucap Gatra.