Harga Singkong di Lampung Kembali Anjlok

Pertanianku – Sejumlah petani singkong di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung, melapor ke Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terkait anjloknya harga harga singkong yang terjadi di tingkat petani, Rp500 per kg.

Merosotnya harga singkong tersebut membuat para petani merugi. Harga singkong di tingkat petani normalnya sekitar Rp1.200 per kg. Merosotnya harga singkong terjadi sejak tahun lalu sehingga banyak petani mulai beralih bertanam jagung karena harganya masih menjanjikan.

“Harga singkong sekarang murah Pak Menteri, Rp500 per kg. Kami minta harga dinaikkan Pak,” kata Haryo, salah seorang petani singkong di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung, belum lama ini dikutip dari Repubika (22/2).

Sebelumnya, Mentan menjelaskan harga singkong mulai membaik. Namun, sejumlah petani langsung menyangkalnya dengan menyatakan harga murah. Murahnya singkong tersebut, membuat Mentan memanggil sejumlah petani untuk mengklarifikasi harga yang merosot sampai Rp500 per kg.

Padahal, harga normal singkong diterima perusahaan mencapai Rp1.200 per kg. “Perusahaan menerima singkong petani Rp700 per kg?” tanya Mentan kepada petani. Namun, petani menjawab, “Benar Pak, tapi ada pemotongan. Jadi, sama saja.”

Menanggapi hal tersebut Mentan meminta Bulog membeli singkong petani dengan harga wajar, untuk memutus mata rantai penjualan singkong, agar kembali normal. “Nanti Bulog akan membeli singkong petani sebelum dijual ke perusahaan. Ini sementara, setelah normal baru dilepas kembali,” tutur Amran.