Harga Telur di Jakarta Capai Rp30 ribu/Kg, Apakah akan Naik Lagi?

PertaniankuHarga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Jakarta, Selasa (10/7) kemarin, mencapai Rp30.000 per kilogram. Beberapa waktu terakhir, salah satu bahan pokok pangan tersebut menjadi pusat perhatian karena harganya yang terus meroket.

Harga telur ayam
Foto: Pixabay

Melansir laman Tirto, seorang pedagang sembako, yakni Rizal di Pasar Palmerah, Jakarta menyampaikan, harga telur terus meroket sejak Lebaran Idul Fitri. Setelah Lebaran, harga telur mencapai Rp24.000 per kilogram, kemudian naik lagi menjadi Rp26.000.

“Sehabis Lebaran harga telur terus naik. Sekarang harganya Rp30.000 per kilogram,” ujarnya.

Rian menuturkan, sejumlah pedagang di Palmerah bahkan ada yang menjual telur ayam dengan harga Rp32.000 per kilogram. Rizal mengaku tak tahu pasti penyebab naiknya harga telur tersebut. Akan tetapi, ia menduga bahwa kenaikan harga telur berkaitan dengan melemahnya Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

“Sepertinya belum ada tanda-tanda harga telur ayam akan turun dalam waktu dekat ini,” kata Rizal.

Disamping rupiah yang melemah, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga telur saat ini tinggi. Antara lain, bangkrutnya peternak-peternak kecil dan ternak ayam diserang penyakit sehingga produksi telur menurun dan tidak mampu mencukupi kebutuhan pasar.

Sementara itu, pedagang sembako lainnya, Rian, mengaku harga telur terus merangkak naik dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga telur tersebut berdampak pada penghasilannya. Biasanya Rian berhasil menjual sekitar dua peti telur ayam atau sekitar 30 kilogram telur dalam sehari.

“Sekarang sejak harga telur naik, satu peti pun susah menjualnya dalam sehari,” keluhnya.

Padahal, berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada 3 Mei 2018 lalu, harga telur ayam masih Rp24.200/Kg.

Selain telur ayam, sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai rawit merah juga mengalami kenaikan. “Harga cabai rawit merah yang sebelumnya Rp60.000 naik menjadi Rp65.000 per kilogram,” ungkap Rian.

Selain itu, harga sayur-mayur seperti kangkung dan bayam pun mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp2.000 seikat menjadi Rp5.000 per ikat. Rian berharap, ke depannya harga sembako kembali stabil agar daya beli masyarakat kembali normal.