Pertanianku – Musim panen lengkeng terjadi di bulan Januari—Februari dengan produksi 300—600 kg/ pohon. Lengkeng termasuk buah non-klimakterik sehingga harus dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah.
Tanda-tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis. Pasaran buah lengkeng adalah Singapura, Hongkong dan Eropa. Pemasok buah lengkeng ke Eropa adalah Thailand.
Sentra produksi Lengkeng di Indonesia sebagai berikut:
- Jawa Tengah: Kudus, Temanggung, Grobogan.
- Jawa Timur: Tumpang, Kepanjen, Kalibaru.
- Bali: Gianyar, Tabanan.
Perbanyakan tanaman Lengkeng dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi atau cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun.
Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah