Hasil Panen dan Sentra Produksi Markisa di Indonesia

Pertanianku – Buah markisa harus dipanen setelah matang pohon, yakni setelah berwarna ungu atau kuning dan timbul aroma harum. Buah yang masih muda (warnanya hijau) sebaiknya tidak dipanen karena mutunya rendah. Walaupun tanaman dapat berbunga sepanjang tahun, tetapi musim bunga yang utama adalah Agustus—Oktober dan musim panen raya November—Januari. Hasilnya 10—30 ton/ha/tahun atau 1.300—1.500 buah/pohon/tahun. Di Karo, buah tidak dipanen, tetapi ditunggu jatuh ke tanah hingga banyak yang pecah.

markisa 7

Produksi buah markisa Indonesia pada tahun 2010, 2011, dan 2012 mencapai 132.011 ton, 140.895 ton, dan 134.582 ton (Tabel 1). Buah markisa hanya untuk konsumsi pabrik pengolahan dalam negeri. Buah yang dijual dalam bentuk segar jumlahnya hanya sedikit. Namun, pasaran luar negeri seperti Jepang dan Eropa terbuka untuk buah markisa segar. Buah yang telah matang bila disimpan pada suhu 5—10o C dengan kelembapan 85—90% dapat tahan selama 20 hari. Oleh karena itu, pengiriman markisa jarak jauh tidak terlalu sulit.

Sentra produksi markisa di Indonesia sebagai berikut.

  1. Jawa Barat: Lembang.
  2. Sumatera Utara: Brastagi.
  3. Sulawesi Selatan: Malino, Sinjai, dan Polmas.

Sumber:  Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah