Pertanianku — Program Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) merupakan bentuk upaya pemerintah untuk mengoptimalkan lahan rawa yang sangat banyak tersebar di penjuru Indonesia. Menurut Husnain selaku Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP), panen padi dari lahan rawa yang dilakukan pada 28 Oktober lalu sudah mencapai 6,4—7,9 ton per hektare gabah kering panen.

Husnain meyebutkan bahwa Badan Litbang Pertanian sangat mendukung program Serasi ini dengan melakukan pendampingan dan bimbingan teknis.
“Tugas Badan Litbang Pertanian dalam mendukung Program Serasi diimplementasikan melalui kegiatan demfarm, superimpose, dan pengembangan kelembagaan korporasi, serta bimbingan dan pendampingan teknis,” tutur Husnain seperti dikutip dari laman Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian.
Kegiatan demfarm dan superimpose merupakan kegiatan yang bergerak pada bidang pengelolaan lahan dan air yang berguna untuk pengembangan sistem usaha pertanian, pengembangan budidaya sayuran, pengembangan budidaya padi, pengembangan budidaya itik dan ikan, penerapan mekanisasi pra dan pasca panen, serta penguatan kelembagaan petani dan pengembangan pertanian korporasi.
Selain padi yang dapat dihasilkan dari program Serasi di lahan rawa, petani bisa juga melakukan budidaya itik sebanyak 1.000 ekor. Itik tersebut dapat dipelihara selama setahun dan kemungkinan akan mendapatkan keuntungan kurang lebih sekitar Rp70 juta per tahun. Selain itik, petani juga dapat membudidayakan ikan dengan estimasi keuntungan sekitar Rp6 juta setahun.
Melihat dari keberhasilan program Serasi pada Demfarm, Husnain menuturkan tantangan ke depannya adalah implementasi teknologi pengolahan rawa untuk lahan rawa yang lebih luas. Dengan kata lain, penerapan teknologi lahan rawa untuk skala yang lebih luas.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (THP) Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Ranman menyampaikan bahwa sektor pertanian, khususnya padi yang ada di Kalimantan Selatan layak untuk diunggulkan karena keberhasilan panen yang menjanjikan.
Syamsir menerangkan Kalimantan Selatan akan mendapatkan jatah untuk mengembangkan program Serasi seluas 120 ribu hektare. Provinsi Kalimantan Selatan sendiri merupakan salah satu provinsi penyangga beras nasional urutan ke-10.
“Program Serasi sangat membantu bagi petani-petani di Kalimantan Selatan, yang tadinya hanya satu kali tanam menjadi dua kali tanam bahkan sudah ada yang sampai 3 kali tanam di Kabupaten Barito Kuala,” ujar Syamsir.