Hasil Sisa Peternakan yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi

Pertanianku – Peternakan merupakan salah satu komoditas yang memengaruhi ketersediaan bahan pangan masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, dicukupi melalui sektor peternakan.

Hasil Sisa Peternakan yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi

Kebutuhan akan daging sapi di Indonesia masih terbilang kurang. Oleh karena itu, pemerintah selalu melakukan impor daging sapi setiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri. Sebenarnya kebutuhan protein hewani bisa didapat dari produk peternakan yang lain.

Produk utama peternakan tidak hanya daging, ada juga susu dan telur. Daging juga berbagai macam, bisa daging ayam, kambing, kerbau, unta dan lain lain. Alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

Namun, apakah Anda mengetahui sebenarnya peternakan juga menghasilkan produk lainnya yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi? Produk tersebut bukan produk utama dari hasil peternakan. Produk ini biasa disebut sebagai hasil sampingan dari produksi peternakan.

Meskipun terbilang hasil sampingan ketika diolah dengan benar bisa menjadi sebuah produk bernilai jual tinggi. Kebanyakan hasil sampingan ini akan menjadi limbah yang merugikan bila tidak diolah dengan benar. Berikut produk-produk dimaksud.

  1. Bulu

Pasti Anda berpikir langsung ke shuttlecock untuk badminton. Untuk shuttlecock, bahan bakunya (bulu) memang didapat dari peternakan yang memang sengaja produksinya berupa bulu. Jadi, belum bisa dikatakan produk sampingan.

Bulu yang diolah dengan benar bisa dijadikan pakan ternak. Pengolahan bulu menjadi tepung melalui proses tertentu. Kadar protein kasar yang cukup tinggi membuat para peneliti tertarik mengolah bulu menjadi bahan pakan untuk ternak. Namun, bulu dan rambut merupakan protein yang sulit dicerna, diperlukan pengolahan yang tepat agar kualitas pakan bagus.

  1. Tulang

Tulang sebenarnya termasuk dalam kategori hasil sampingan. Dengan kreativitas manusia, tulang bisa dijadikan bahan masakan. Biasanya, tulang digunakan untuk membuat kaldu atau kuah sup dan menambah cita rasa tertentu pada makanan.

Selain dibuat produk pangan untuk manusia, tulang seringkali dibuat menjadi produk pakan ternak, yaitu MBM. MBM adalah meat bone meal atau lebih dikenal dengan tepung tulang. Tepung tulang bertujuan meningkatkan kandung mineral seperti kalsium dalam pakan ternak.

  1. Kulit

Kalau untuk kulit mungkin Anda sudah banyak tahu produk apa yang biasa dibuat dari kulit ini. Kulit ayam bisa dibuat untuk pelengkap dalam sate. Ini karena kulit mengeluarkan minyak yang banyak, membuat sate menjadi lebih enak.

Kulit kambing, sapi, dan kerbau biasa dibuat untuk menjadi alat musik pukul. Misalnya, bedug yang biasa digunakan di masjid. Namun, untuk sekarang penggunaan kulit untuk membuat bedug sudah jarang.

Kulit ternak lebih banyak masuk ke perusahaan makanan pembuat kerupuk kulit. Rasanya yang gurih dan renyah membuat kerupuk kulit sangat disukai.

 

  1. Kotoran ternak

Kotor dan bau yang tidak sedap, itulah yang muncul ketika mendengar kata kotoran ternak. Kotoran ternak memang merupakan hasil sampingan dari sektor peternakan yang sangat merepotkan dan menimbulkan polusi paling besar. Namun, dari kotoran ini bisa didapat keuntungan yang sangat besar bila diolah dengan benar. Produk apa sajakah yang dihasilkan dari kotoran ternak?

Ada biogas yang dibuat dengan memfermentasikan kotoran ternak sapi dan kerbau menggunakan bakteri metanogenik atau bakteri yang menguraikan kotoran dan menghasilkan gas metana. Kotoran ternak bisa juga dijadikan sebagai pupuk untuk tanaman, tentunya dengan proses yang benar. Bisa langsung diberikan ke tanah, tetapi akan lebih lama bagi tanaman untuk menyerapnya, berbeda dengan pupuk yang sudah diolah.

Kotoran unggas bisa dijadikan pakan untuk ternak sapi dengan fermentasi menggunakan bakteri khusus. Kotoran unggas masing mengandung banyak protein yang dibutuhkan oleh ternak sapi.