Hati-hati! Sayuran Kale Paling Berpestisida

Pertanianku Sayuran kale kaya akan gizi yang baik untuk memenuhi gizi harian pada tubuh manusia. Namun, menurut laporan baru, sayuran ini merupakan makanan yang paling banyak tertempel pestisida. Temuan tersebut dilakukan oleh Kelompok Kerja Lingkungan.

Sayuran kale
Foto: Pixabay

Mereka merilis edisi terbaru dari Shopper’s Guide to Pesticides in Produce atau panduan berbelanja produk untuk menghindari penggunaan pestisida di Amerika Serikat. Para peneliti menemukan, lebih dari 92 persen sampel kale membawa dua atau lebih banyak sisa pestisida. Sementara, sampel tunggal dapat mengandung hingga 18 jenis residu yang berbeda.

“Kami terkejut kale memiliki begitu banyak pestisida di atasnya, tetapi hasil tes itu tegas,” kata Ahli Toksik Alexis Temkin dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Malay Mail, Senin (25/3)

Pestisida yang paling sering terdeteksi dan ditemukan pada hampir 60 persen dari semua sampel kale adalah Dacthal atau DCPA. Dacthal diklasifikasikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan sejak 1995 sebagai karsinogen manusia yang dilarang untuk digunakan di Eropa sejak 2009.

Dalam daftar makanan kotor, kangkung berada di peringkat ketiga setelah stroberi dan bayam, yang sering menjadi pelanggar peringkat tahunan grup.

“Buah-buahan dan sayuran adalah bagian penting dari diet semua orang, dan ketika datang ke beberapa produk yang ditanam secara konvensional, seperti kangkung, memilih organik mungkin merupakan pilihan yang lebih baik,” ujar Temkin.

Untuk daftar lebih jelas, beberapa “makanan paling kotor” yang dijual di toko di antaranya stroberi, bayam, kale, nektar, apel, anggur, persik, ceri, pir, tomat, seledri, dan kentang. Ada pula beberapa makanan yang merupakan jenis bahan pangan yang relatif lebih sedikit pestisida di dalamnya yakni alpukat, jagung manis, nanas, kacang polong manis beku, bawang, pepaya, terong, asparagus, kiwi, kubis, kembang kol, blewah, brokoli, jamur, dan melon.