Hebat! Bakteri Lebah Madu Bisa Gantikan Antibiotik

Pertanianku — Peneliti menemukan bukti bahwa bakteri yang terdapat pada lebah madu mampu menggantikan antibiotik. Oleh karena itu, potensi pengobatan bakteri lebah madu sedang dikembangkan untuk kesehatan dunia. Mungkin inilah saatnya bakteri lebah madu jadi solusi terbaik bagi dunia pengobatan terutama antibiotik.

lebah madu
Foto:Shutterstock

Madu merupakan antibakteri alami, yang membantu menjelaskan mengapa tidak pernah membusuk dan mengapa orang telah menggunakannya sebagai obat selama ribuan tahun. Itu berkenaan dengan viskositas, keasaman, dan kadar gula yang membuatnya pandai melakukan penyegelan luka, dan bahkan mengandung sejumlah kecil hidrogen peroksida.

Para peneliti di Swedia baru-baru ini menemukan sekelompok unik dari bakteri asam laktat yang hidup di dalam lebah madu, yaitu “perut madu”, bagian yang diperbesar dari esofagus saat serangga nektar saat mencari makan.

Menurut sebuah studi, dari 13 bakteri asam laktat lebah madu menyembuhkan infeksi bakteri lainnya. Termasuk strain superbug berbahaya seperti Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Pseudomonas aeruginosa, dan Vankomisin-resistant Enterococcus (VRE). Bakteri lebah mengalahkan setiap patogen yang mereka hadapi. Hasilnya cukup menjanjikan, mengingat ancaman global yang ditimbulkan oleh superbug.

Bakteri itu bukan hanya diuji terhadap bakteri manusia yang menginfeksi dalam pengaturan laboratorium, melainkan bakteri lebah melakukan keajaiban dan bekerja dengan baik untuk 10 kuda dengan luka persisten. Bakteri yang dicampur dengan madu dan dioleskan secara langsung ke luka kuda menyembuhkan 10 kuda tersebut.

Bakteri ini merupakan salah satu flora simbiosis terbesar yang pernah ditemukan di organisme tunggal, melindungi semua spesies lebah madu dan setidaknya beberapa lebah stingless dari ancaman mikroba yang mereka hadapi saat mengumpulkan nektar. Meskipun mekanisme yang tepat tetap menjadi misteri, para peneliti mengatakan rahasia untuk hasil yang kuat seperti kemungkinan berbagai zat aktif yang terlibat.

Bagaimana dengan madu yang sudah berada di toko-toko swalayan? Madu kemasan tidak mengandung bakteri asam laktat hidup dari lebah madu sehingga manfaatnya untuk antibiotik berkurang. Ini karena banyak sifat uniknya yang hilang karena proses pengelolaannya.

Penelitian ini menjadi pertanda baik bagi negara-negara berkembang, mengingat ketersediaan madu segar, tetapi juga bagi banyak negara-negara maju di mana resistensi antibiotik terus meningkat. Para peneliti mengatakan langkah berikutnya adalah untuk mengetahui penggunaan yang lebih luas dari bakteri ini terhadap infeksi topikal lebih pada hewan, termasuk manusia.