Hemat Biaya Pakan Ayam dengan Bahan Baku Alternatif

Pertanianku — Banyak bahan baku alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ayam oleh peternak dengan harga yang lebih terjangkau, tetapi tetap berkualitas. Memang belum banyak peternak yang menggunakan pakan alternatif dengan alasan belum diketahui pasti kandungan gizinya. Namun, sudah ada beberapa peternak yang sukses menggunakan pakan alternatif ini. Berikut ini bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pakan alternatif.

pakan ayam
foto: pixabay

Ampas tahu

Ampas tahu merupakan limbah dari pembuatan tahu yang berbentuk padatan dari bubur kedelai yang telah diproses. Ampas tahu memiliki kandungan protein yang tinggi tetapi memiliki kelemahan berupa kandungan serat kasar yang tinggi, lemak tinggi, dan cukup mudah ditumbuhi jamur.

Penggunaan ampas tahu sebagai pakan ayam sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu sampai kadar airnya menyusut kurang dari 13 persen. Ampas tahu yang masih basah hanya dapat digunakan untuk campuran pakan dan setelahnya pun harus cepat-cepat dibersihkan agar tidak ditumbuhi jamur.

Ampas tahu mengandung bahan kering 87 persen; protein kasar 18,5 persen; lemak kasar 6,2 persen; serat kasar 17,5 persen; fosfor total 0,25 persen; kalsium 0,53 persen; BETN 32,8 persen; Abu 4,5 persen; GE 3,282 Kkal/kg; dan EM 2.514 Kkal/kg

Ampas tempe

Berbeda dengan ampas tahu yang berbentuk padatan dari bubur kedelai, ampas tempe berupa kulit ari kedelai. Kulit ari didapatkan saat perendaman kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe. Namun, pemakaian ampas tempe tidak boleh berlebihan karena mengandung serat kasar yang cukup tinggi.

Ampas tempe mengandung bahan kering 87,29 persen; protein kasar 11,45 persen; lemak kasar 2,67 persen; serat kasar 42,29 persen; BETN 20,20 persen; Abu 2,18 persen; kalsium; 0,54 perseen; P total 0,29 persen; dan GE 3,951 persen.

Onggok

Onggok adalah limbah yang dihasilkan dari pengolahan tepung singkong. Sama seperti ampas tempe, penggunaan onggok juga terbatas karena kandungan serat kasar yang cukup tinggi.

Onggok mengandung bahan kering 89,56 persen; protein kasar 2,95 persen; lemak kasar 0,35 persen; serat kasar 7,28 persen; BETN 71,64 persen; Abu 1,35 persen; kalsium; 0,06 persen; P total 0,13 persen; dan GE 2.488 Kkal/kg.

Daun, batang, dan umbi ubi jalar

Kandungan yang dimiliki daun adalah bahan kering 87 persen; protein kasar 19,96 persen; lemak kasar 2,6 persen; serat kasar 13,58 persen; kalsium 0,37 persen; P total 0,18 persen; dan GE 2.999 Kkal/kg.

Sementara, untuk kandungan yang dimiliki batang adalah bahan kering 87 persen; protein kasar 9,85 persen; lemak kasar 3,08 persen; serat kasar 33,60 persen; kalsium 2,88 persen; P total 0,36 persen; dan GE 3.540 Kkal/kg.